BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Upaya pemulihan ekonomi Indonesia terus berlanjut. Namun, kondisinya tidak sekuat perkiraan semula. pertumbuhan ekonomi dalam periode 2017-2018 belum kuat karena sejumlah tantangan global dan domestik.
Hal tersebut diungkapkan Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Dr. Perry Warjiyo dalam kuliah umumnya dengan topic “Perekonomian Indonesia : Prospek dan Bauran Kebijakan” di Universitas Hasanuddin Makassar (Unhas), Senin (28/08). Dalam kuliah umum yang dimoderatori Ketua Departemen Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unhas, Drs. Muhammad Yusri Zamhuri M.A. Ph.D, Perry membawakan kuliah umum tentang kebanksentralan.
Kendati pemulihan ekonomi tidak sekuat perkiraan semula, Perry meyakini prospek ekonomi ke depan akan lebih baik. Bank Indonesia percaya bahwa reformasi struktural dan percepatan infrastruktur yang ditempuh pemerintah akan mendorong pertumbuhan lebih tinggi, khususnya mulai 2019.
Bank Indonesia dipastikan akan terus mengoptimalkan bauran kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. Koordinasi dengan kebijakan fiskal dan reformasi struktural pemerintah dipererat dengan tetap menjaga stabilitas makroekonomi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan.
“Khusus ekonomi Sulawesi Selatan triwulan II/2017, meningkat 5,96 persen disbanding triwulan sebelumnya,” ujar Perry.
Diketahui, Sulawesi Selatan saat ini juga menikmati masa kejayaan, di mana Kawasan Indonesia Timur menjadi fokus pembangunan pemerintahan, antara lain dengan adanya mega proyek kereta api trans Sulawesi dan centre poin of Indonesia
Sementara itu, kuliah umum, Senin (28/08) dihadiri 250 peserta berasal dari civitas akademika Unhas yakni mahasiswa S1, S2, S3 dan dosen Unhas, serta akademisi dari Perguruan Tinggi disekitar Sulawesi Selatan, instansi pemerintah daerah dan industri perbankan. / Komang Ayu