BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Pemerintah Provinsi Sulsel bersama PT. Yas Exports Internasional (YEI) melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) tentang pembelian hasil budidaya pisang cavendish, di Kantor Gubernur Sulsel, Senin (27/11/2023). MoU ini memastikan pemasaran hasil budidaya pisang cavendish.
PT Yas Exports Internasional merupakan perusahaan dengan 260 cabang di negara-negara yang mengkonsumsi pisang.
Oleh karenanya, Penjabat Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, mengaku serius membangun ekosistem bisnis dari hulu sampai hilir.
“Pisang ini tanaman bisnis, bukan tanaman biasa dan punya nilai ekonomi,” ungkap Bahtiar.
Dikatakan, sudah ada lima bank yang memberikan Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk budidaya pisang cavendish. BNI, Bank Sulselbar, BSI, BRI dan Mandiri. Ada juga di beberapa daerah yang sedang proses.
“Saya minta tahun depan minimal Rp15 triliun. Karena ini tanaman bisnis, makanya ada yang mau biayai dan ini sudah ada kontraknya. Kita tanam hari ini pembelinya sudah ada, makanya bank mau,” jelas Bahtiar.
Menurutnya, Yaman dan Kuwait sangat memerlukan pisang, tapi stoknya tidak ada.
MoU ini, kata Bahtiar, agar petani mendapatkan harga yang bagus.
“Jangan sampai ketika produksi meningkat, harga turun. Kasian petani, seperti terjadi selama ini, beras dan jagung,” katanya.
Hal itu, membuat petani tidak pernah naik kelas karena harga turun saat musim panen. Maka dari itu kata Bahtiar, harus ada kontrak farming. Sehingga saat hasil melimpah harga tidak turun.
“Misalnya, dikontrak Rp4.000 per kilogram. Kontrak farming ini kita sudah lakukan juga dengan PT Cipta Agri Pratama,” urainya.
Sementara itu, PT Cipta Agri Pratama, Rio Airlangga, mengaku, PT Yas Eksports Internasional memang sudah bermitra dengan PT Cipta Agri Pratama sejak 2017.
“Di sini kami melihat peluang dari kebutuhan pisang cavendish, sehingga saya coba koneksikan dengan kebutuhan dari Yas Exports Internasional,” imbuhnya.
President Director PT. Yas Exports Internasional, Shihab Yooseph, menyampaikan terimakasih kepada Pj Gubernur Sulsel atas inisiasi MoU antara Pemprov Sulsel dengan PT Yas Exports Internasional.
“Kami sudah melakukan ekspor ikan dan banyak lagi produk lain dari Indonesia,” ungkap Shihab Yooseph usai tanda tangan MoU.
Ia mengungkapkan, perusahaannya sudah memiliki 260 hypermart di seluruh dunia dan Indonesia ada 6 hypermart serta dalam waktu dekat akan dibangun satu, khusus di Kota Makassar.
“Kami memiliki 260 hypermart di seluruh Timur Tengah dan Indonesia kita operasikan 6 hypermart dan Insya Allah secepatnya kita akan buka satu di Makassar untuk pisang cavendish,” bebernya.
Selama ini, pihaknya sudah melakukan ekspor pisang cavendish dari Indonesia ke berbagai negara di Timur Tengah mencapai 200-300 kontainer pertahunnya.
“Kami sudah ekspor dari Indonesia sekitar 200 sampai 300 kontainer per tahun. Insya Allah dalam waktu dekat kami ekspor dari Makassar berupa pisang cavendish. Bersaing dengan produk dari Filipina dan Ekuador,” ungkapnya. (*)