Pemprov Sulsel Dorong Inseminasi Buatan, Limbah Cavendish Jadi Alternatif Pakan Ternak

222
Pemprov Sulsel memasifkan inseminasi buatan untuk meningkatkan produksi sapi di daerah ini. POTO : ISTIMEWA

 

BISNISSULAWESI.COM, BONE – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel memasifkan inseminasi buatan untuk meningkatkan produksi sapi. Terkait pakan juga tak perlu dikuatirkan, karena limbah pisang cavendish dapat digunakan sebagai alternatif.

Hal tersebut disampaikan Penjabat Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, saat mengunjungi peternakan warga yang telah menerapkan inseminasi buatan, di Jalan KH Abdul Hamid Lingkungan Tanete, Bone, Selasa (23/01/2024).

Dukungan terhadap peternak juga disampaikan melalui penyerahan bantuan obat cacing cair seebanyak 200 liter, disinfektan 200 liter, imbuhan pakan 1.000 kg, multivitamin 1.500 sachet.

Bahtiar mengungkapkan, inseminasi buatan sebagai teknik reproduksi yang lebih efisien dan dapat meningkatkan kualitas serta produktivitas ternak sapi. Selain itu, dengan menggunakan inseminasi buatan, peternak juga dapat memilih bibit terbaik untuk pembiakan tanpa harus bergantung pada perkawinan konvensional.

Hal ini akan membantu meningkatkan kualitas sapi yang diproduksi di Sulsel. Serta, akan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan industri peternakan dan ekonomi daerah secara keseluruhan.

“Saat ini, bagaimana meningkatkan peternakan. Populasi sapi di Sulsel tercatat 1,4 juta ekor. Masih menggunakan sistem perkawinan manual, makanya didorong melalui inseminasi buatan yang selama ini masih terbatas,” jelas Bahtiar.

Sementara itu, pemilik peternakan, Sudirman mengungkapkan, di peternakannya ada 26 ekor sapi hasil inseminasi buatan. Ia berharap ke depan program inseminasi buat hasilnya semakin bagus.

Petani lain, La Melle, yang turut hadir di tempat tersebut, menyampaikan kendala yang dihadapi petani yakni soal pakan, terutama di musim kemarau. Karenanya, ia menilai pengembangan pisang cavendish akan sangat membantu, karena limbah tanamannya dapat menjadi alternatif pakan ternak.

Limba pisang mengandung nutrisi yang bagus untuk diolah menjadi pakan ternak. POTO : ISTIMEWA

Penggunaan limbah pisang sebagai pakan ternak juga dibenarkan Kepala Bidang Kesmavet dan Keswan DPKH Bone, drh Agusriady M Anim. Ia mengungkapkan, saat ini penggunaan limbah pisang untuk pakan ternak masih terbatas di Bone, karena keterbatasan bahan baku. Namun, dengan program budidaya pisang cavendish yang massif akan membantu untuk ketersedian stok. Menurutnya, nutrisinya bagus jika diolah menjadi pakan ternak.

Baca Juga :   Kunker ke Sulsel, Makassar Siap Sambut Kedatangan RI I

“Kami sampaikan tentang optimalisasi inseminasi buatan untuk meningkatkan ternak sapi di Kabupaten Bone, juga pentingnya limbah pertanian seperti batang pisang untuk dapat dijadikan sebagai pakan utama pada ternak sapi kita,” jelasnya.

Pada kesempatan ini, Pj Gubernur Bahtiar menyerahkan penghargaan kepada Pemkab Bone atas kerjasama dan dukungan terhadap pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan menjadi kabupaten dengan Capaian Vaksinasi Terbaik Pertama di Sulsel pada 2023 dengan penerapan 193.168 dosis. Adapun Inseminasi Buatan di Bone pada 2023 sebanyak 24.299 ekor sapi.

*/Editor : Bali Putra