BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR –PLN berhasil menghadirkan akses listrik bersih 24 jam bagi warga Pulau Polewali, Pulau Saugi, dan Pulau Sapuli di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Sulawesi Selatan. Hal itu, diapresiasi Pemerintah Pangkep.
Dalam lawatan ke kantor PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), Senin (16/12/2024), Bupati Pangkep Muhammad Yusran Lalogau mengapresiasi upaya PLN dalam melistriki wilayah kepulauan dengan memanfaatkan energi baru terbarukan (EBT). Ia mengatakan, hadirnya inovasi SuperSUN sangat bermanfaat bagi masyarakat dan dapat meningkatkan perekonomian. Ia berharap program ini dapat dilanjutkan dan diperluas.
Listrik yang bersumber dari energi baru terbarukan (EBT) di wilayah yang termasuk terdepan, terluar, dan tertinggal (3T), hadir setelah PLN berhasil melakukan pemasangan 504 unit mikro pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan energy storage melalui program inovasi layanan SuperSUN.
SuperSUN, pembangkit listrik tenaga surya individual dengan daya 900 Volt Ampere (VA) yang dilengkapi kWh meter prabayar. Sistem ini terdiri dari PV Panel berkapasitas 440 Wp – 700 Wp dan baterai berkapasitas 2 kWh.
General Manager PLN UID Sulselrabar, Budiono, menegaskan, sebagai pemegang mandat ketenagalistrikan di Indonesia, PLN terus berupaya mewujudkan keadilan energi, termasuk di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). PLN terus berinovasi dalam menghadirkan listrik bagi masyarakat di pelosok, salah satunya melalui program SuperSUN.
“Listrik merupakan kebutuhan primer bagi masyarakat. Untuk itu, PLN berkomitmen mendukung pemerintah dalam mewujudkan pemerataan listrik andal dengan menghadirkan berbagai inovasi. Hal ini sesuai dengan pengejawantahan sila kelima Pancasila,” ujar Budiono.
Budiono juga menyatakan, SuperSUN merupakan bukti keseriusan PLN dalam mewujudkan listrik berkeadilan bagi seluruh masyarakat. Ia berharap kehadiran listrik dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Listrik sangat penting dan vital dalam kehidupan sehari-hari. Masyarakat yang mayoritas adalah nelayan kini bisa menggunakan kulkas sebagai cold storage. Ikan menjadi lebih awet, penjualan meningkat, dan secara otomatis perekonomian juga bisa menjadi lebih baik,” jelas Budiono.
Budiono mencatat hingga Desember 2024, rasio elektrifikasi di Sulawesi Selatan telah mencapai 99,99%. Upaya ini juga menjadi bukti komitmen PLN terhadap prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam mendukung pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Ia juga berpesan kepada masyarakat agar dapat merawat aset PLN yang telah dipasang agar bisa digunakan secara maksimal.
Editor : Bali Putra