BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Program budidaya pisang yang dicanangkan Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, mendapat dukungan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Persero untuk pangsa pasar ekspor.
Keberadaan pelabuhan peti kemas Makassar New Port seluas 5,4 hektare diharapkan menjadi hub dagang barang dan jasa untuk wilayah timur Indonesia maupun pangsa pasar ekspor dunia.
Usai mengunjungi pelabuhan peti kemas Makassar New Port, Kamis (12/10/2023), Pj Gubernur Bahtiar mengatakan, keberadaan pelabuhan peti kemas diharapkan mendukung hasil bumi berupa holtikultura maupun hasil budidaya perikanan dapat diekspor keluar negeri.
“Kami berharap hasil bumi, perikanan, barang dan jasa dapat diekspor melalui pelabuhan peti kemas yang baru sebab daya tampungnya jauh lebih luas dari sebelumnya, serta sudah berskala dunia,” paparnya.
Ia menceritakan, semasa menjabat Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) dahulu, belum pernah meninjau pelabuhan peti kemas sekelas Makassar New Port yang mempunyai fasilitas modern dan berskala dunia.
“Sinergi Pemprov Sulsel dengan Pelindo dalam membangun konektivitas pelabuhan-pelabuhan kecil di pesisir Teluk Bone dan pesisir Selat Makassar, sehingga pelaku usaha dapat memanfaatkan peluang ekspor melalui pelabuhan ini,” ungkapnya.
Ia menekankan, budidaya pisang yang dicanangkan sebagai program perioritas untuk menekan angka kemiskinan dan ketahanan pangan di Sulsel dalam rentan9 waktu setahun sudah dapat diekspor ke luar negeri.
“Kami optimistis hasil budidaya pisang berupa penanaman pisang cavendish yang telah dimulai di Kecamatan Mare, Kabupaten Bone, sudah dapat dipetik hasilnya pada 2024dan sudah dapat diekspor ke luar negeri,” jelasnya.
Regional Head IV PT Pelindo (Persero), Endriani Muis, mengatakan, pihaknya siap bersinergi dengan Pemprov Sulsel untuk meningkatkan ekspor hasil bumi hortikultura dan hasil perikanan.
“PT Pelindo (Persero) sepenuhnya mendukung Pemprov Sulsel untuk mengekspor hasil budidaya pisang, hortikultura maupun budidaya perikanan ke manca negara,” katanya. (*)