BISNIS SULAWESI, MAKASSAR – Setelah bersinergi dengan puluhan BUMN, perusahaan swasta besar dan asosiasi di 4 kota besar di Indonesia; Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Medan, kini PT Pegadaian (Persero) berkesempatan menjalin kerja sama dengan Kalla Group dan Bosowa Group, serta perusahaan lainnya di Makassar, Sulawesi Selatan.
Itu ditandai dengan ceremony penandatanganan kerjasama yang dilakukan Direktur Utama PT Pegadaian (Persero) Kuswiyoto, bersama pimpinan dari 20 perusahaan dan 6 instansi pendidikan se-Kota Makassar, yang dilaksanakan di hotel Rinra Makassar, Kamis (10/9/2019).
Perusahaan besar tersebut antara lain Pelindo lV Makassar, PT Semen Tonasa, PT Kawasan Industri Makassar (Persero), PD Pasar Makassar Raya, Nutrifood Indonesia, Mitsubishi Beta Berlian, Benelli Indonesia, Suraco Jaya Yamaha dan i-Radio Makassar.
Selain itu Pegadaian juga berkesempatan menjalin kerja sama dengan Permodalan Nasional Madani, Polinas Makassar, Phinisi Hospitality Group, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, Prodia Makassar, PLN Kanwil Makassar, PTPN XIV Makassar, PT IKI, UNM, UMI, UNHAS, PMl, Universitas Islam Makassar, Koran Rakyat Sulsel, dan Koran Berita Kota Makassar.
Direktur Utama PT Pegadaian (Persero) Kuswiyoto mengatakan, kerja sama yang dilakukan merupakan sinergi dan kolaborasi dengan perusahaan di Kota Makassar, untuk penjualan dan pemasaran produk, khususnya produk unggulan Pegadaian. Kerja sama tersebut juga meliputi pemanfaatan sumber daya, produk, layanan dan pengembangan jaringan untuk jasa serta produk unggulan.
“Tujuan dari sinergi kali ini, untuk meningkatkan nilai volume penjualan dan pemasaran produk masing-masing mitra, khususnya Pegadaian. Kita memilih Makassar karena ibu kota Sulsel ini merupakan pasar potensial bagi Pegadaian, dan pusat perekonomian untuk timur Indonesia,” tuturnya.
Dikatakan bahwa Pegadaian menjalin kerja sama tersebut, karena potensi ekonomi yang tinggi. Pertumbuhan ekonomi Sulsel pada triwulan ll – 2019 mencapai angka 7,46% berada di atas pertumbuhan ekonomi nasional 5,05%. Perbedaan pertumbuhan pada keduanya pun sebesar 2,20%.
Kuswiyoto menjelaskan, kerja sama ini juga didukung masing-masing perusahaan, terafiliasi dengan anak-anak usaha. Sehingga kerja sama tersebut dapat menghasilkan keuntungan bagi setiap kemitraan yang terlibat.
Nur Rachmat