BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – “Di era digital pelaku usaha dengan brand lokal mau tidak mau harus memasarkan produknya lebih luas dengan masuk ke sistem pengembangan e-commerce,” ungkap Monika Vionna Elysia, Marketing Manager Shopee Indonesia di Makassar, Jumat (3/11/2017).
Tidak bisa lagi, lanjutnya, produk lokal hanya dipasarkan secara konvensional atau offline tapi sudah harus masuk dalam sistem pemasaran yang berbasis elektronik atau e-commerce. “Terbukti, banyak brand lokal yang bagus dan banyak pembelinya. Jadi selama ini terkendala faktor pemasarannya yang terbatas,” jelas Monika.
Dengan e-commerce memungkinkan brand maupun wirausaha lokal dapat memasarkan produknya ke daerah yang lebih luas. Dengan demikian, tidak ada batasan jarak dalam memasarkan produk.
“Kalau punya barang tapi modal terbatas, akhirnya dipasarkan hanya ke daerah sekitar. Dengan e-commerce tidak ada batasannya, bisa dipasarkan ke mana saja,” ujarnya.
Selama ini brand lokal Indonesia memiliki masalah dalam pemasaran produk lantaran adanya masalah jalur distribusi offline. Ketika ingin memasarkan produk, maka ada biaya yang harus dikeluarkan untuk menggunakan tempat, semisal di pusat perbelanjaan.
Biaya tersebut tentu berat bagi brand yang masing merangkak. Pasalnya, bagi pengelola pusat perbelanjaan, setiap meter lokasi adalah uang. Untuk menekan biaya sekaligus mengefisienkan pemasaran, e-commerce tentu dapat menjadi pilihan di era zaman now.
***Mohammad Rusman.