BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR — Kedai kopi hingga kini masih menjadi salah satu alternatif usaha bagi kebanyakan orang. Maklum, para penggemar kopi di Kota Makassar jumlahnya banyak. Bukan hanya dewasa, kalangan anak muda pun banyak yang suka. Makanya penetrasi kedai kopi sudah meluas hingga ke kabupaten.
Kondisi inilah yang membuat sebagian orang melihatnya sebagai sebuah potensi bisnis, dan mencoba peruntungan dengan membuka kedai kopi. Salah satunya Mahasiswa STIE Nobel, Muhammad Firmansyah Saputra yang awalnya hanya ingin membuka warung kopi.
“Awalnya saya hanya berniat untuk membuat coffe Shop. Tapi setelah mengikuti program Kementerian Koperasi, akhirnya muncul ide untuk Kopi Toraja kemasan. Insya Allah itu bisa diwujudkan dalam waktu dekat. Konsumen tidak hanya minum kopi di kedai saja, tapi bisa bawa pulang produk kopinya,” tutur Putra, panggilan akrabnya.
Mahasiswa semester 7 jurusan manajemen ini mengaku, bergelut di dalam bisnis kopi lumayan sulit, khususnya dalam hal pemilihan biji kopinya. Makanya ia pun banyak hunting ke beberapa coffee shop untuk belajar mengenal jenis-jenis kopi.
“Untuk mencari kopinya sendiri mudah dan susah, mudahnya karena lokasi dan proses pembuatan produknya berada di Palopo dan sangat dekat dengan Toraja. Sudah banyak pengepul yang menyediakan macam-macam kopi khas Toraja. Susahnya itu karena harus memperhatikan jenis dan kualitas kopi. Tidak semuanya memiliki kualitas bagus, jadi harus ekstra hati-hati dalam memilih,” ungkapnya.
Usaha kopi yang diberi nama Matano Oleo Coffe ini beralamat di Jalan RS Faisal Raya. Untuk menjalan bisnis tersebut, Putra harus merogoh kantongnya Rp 2-3 jutaan sebagai modal awal. Sedangkan untuk membeli mesin dan peralatan barista sekitar Rp 9-10 jutaan.
Bagi yang berminat membeli, kopi toraja ukuran 100 gram dipasarkan dengan harga Rp 15.000 dan yang ukuran 250gram harganya Rp 20.000.
Namanya saja usaha baru, wilayah pemasannya juga belum terlalu luas. Sekarang lebih banyak melakukan promosi sebagai perkenalan kepada beberapa orang. Makanya untuk keuntungan saat ini, diakui Putra belum ada. targetnya kedepan bisa mencapai Rp 2 – 5 juta untuk semua produk kopinya. Sedangkan untuk coffeee shop bisa mencapai Rp 5-8 juta per bulan./Komang Ayu