BISNIS SULAWESI, MAKASSAR – Bonus demografi saat ini, dengan jelas menunjukkan masyarakat dengan usia muda antara 18-34 tahun, atau yang disebut dengan generasi milenial, memiliki jumlah yang cukup besar.
Dari sektor pariwisata pun, generasi milenial disebut tengah mendominasi pasar. Mereka umumnya disebut milenial travelers.
Hal ini tentu menjadi tantangan baru bagi pemerintah maupun pegiat pariwisata lain, untuk berbondong-bondong menawarkan paket wisata yang kekinian.
Akademisi dari Politeknik Pariwisata Kota Makassar, Darsyaf Hadi Wijaya mengatakan, untuk menyasar kalangan milenial travelers, penting untuk mengetahui ciri-ciri dari milenial travelers tersebut ini. Termasuk mengetahui apa yang mereka inginkan dalam berwisata, sehingga wisata yang ditawarkan tepat sasaran, dan sesuai dengan keinginan kaum milenial.
“Mereka ini cenderung melakukan perjalanan wisata secara berkelompok, dibanding individu. Sebab mereka menginginkan untuk mengabadikan momen kebersamaan dan pengalaman yang mereka dapatkan,” katanya saat didapuk menjadi narasumber, pada kegiatan talkshow tourism sebagai rangkaian Makassar Travel Fair 2019 di Mall Phinisi Point, Sabtu (22/6/2019).
Kemudian, lanjut Hadi, destinasi atau tempat wisata yg ditawarkan harus instagramable, di mana destinasi itu memiliki spot foto untuk mengabadikan momen.
“Karena salah satu tujuan mereka adalah untuk mengabadikan perjalanan wisata itu, dan akan mereka di upload juga sharing di sosial media,” lanjutnya.
Hal lain yang cukup menonjol dari milenial travelers, yakni akomodasi yang super mewah sudah tidak masuk dalam list mereka.
“Hotel berbintang sudah tidak masuk dalam kamus milenial. Mereka lebih cenderung memilih guest house atau di penginapan yang sangat low budget, karena pengalaman dan orang baru yang mereka temui itu lebih menantang mereka. Kebanyakan juga dari mereka itu siswa atau mahasiswa, yang belum memiliki pekerjaan tetap,” papar Hadi.
Sementara itu, Dinas Pariwisata Kota Makassar juga tak ingin ketinggalan untuk menggaet wisatawan milenial.
Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Dispar, Muh. Dasysyara Dahyar mengatakan, pihaknya saat ini tengah berbenah untuk meraup simpati milenial travelers, dengan menyusun program kepariwisataan yang kekinian.
“Insyaallah tahun depan, program yang kami susun akan lebih kreatif lagi dan lebih adaptif, dengan perkembangan termasuk digital konten,” terang Dee, sapaannya.
Selain itu, Dispar juga akan melakukan kolaborasi dengan konten kreator di Kota Makassar
“Kita akan gandeng influencer lokal untuk bekerja sama dengan pemerintah. Sampai saat ini obrolan kita sudah satu frekuensi, dan penyusunan program juga sudah ada ancang-ancang,” tandas Dee.
Syamsi Nur Fadhilah