BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Melahirkan anak yang unggul dan berprestasi, menjadi impian setiap orangtua. Tetapi tidak dipungkiri, sering ditemukan anak-anak yang dalam proses belajar, tidak fokus dan lebih suka bermain.
Yayasan Amanah Inayah yang berdiri sejak awal tahun 2014, mengembangkan metode mendidik anak, dalam hal tumbuh kembang dan mentalnya.
Founder Yayasan Amanah Inayah dr Yusuf Bachmid SpM bersama dua orang sahabatnya yang juga seprofesi; dr. A. Taqwa SpAn dan dr. Iqbal SpS, yang menemukan metode tersebut.
“Quantum Brain Stimulation (QBS) merupakan metode belajar dengan mengaktifkan otak tengah. Dengan metode QBS, anak-anak diajarkan cara belajar menyenangkan, yang sebelumnya kurang fokus pada pelajaran, lebih suka bermain handphone,” jelas dr Yusuf Bachmid SpM.
Sementara, Ketua yayasan Amanah Inayah, Mutmainnah Bachmid mengatakan, ketika anak-anak mengikuti QBS, mereka akan dibuat suka belajar, tidak lagi merasa bosan dan akan fokus, sehingga ketika belajar, akan mudah diserap dan diterima dengan baik.
Tidak hanya QBS, Mutmainnah mengungkapkan, pihaknya juga membuka kelas Quantum Flash Reading (QFR). Program ini melatih peserta yang mau membaca cepat, menghafal atau yang daya ingatnya mulai lemah. Biasa pesertanya anak SMA, kuliah, bahkan juga para pekerja.
“Cara kerja QBS dan QFR, melakukan terapi untuk melatih emosi dan daya ingat. Setelah menjalani terapi akan terlihat hasilnya, peserta akan lebih mudah menghafal dan lebih sabar. Alumninya pun kini sudah mencapai 200 angkatan,” sebutnya.
Seperti yang diungkapkan orang tua siswa Aisyah, ibu pernah mengalami masalah pada anaknya, karena malas belajar, dan sering tidak fokus. Setelah mengikuti terapi dan program QBS, kini anaknya menjadi siswi yang berprestasi, bahkan sekarang sudah bisa mengajar anak-anak SD yang ada di sekitar rumahnya.
Yayasan Amanah Inayah juga dilengkapi dengan klinik kesehatan, dimana setiap peserta yang mengikuti program QBS dan QFR, akan mendapat terapi yang dinamakam Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT).
“SEFT merupakan teknik terapi, yang menggabungkan sistem energi tubuh dan terapi spiritualitas, dengan metode tapping pada 18 titik kunci, di sepanjang 12 jalur energi tubuh,” tutur Mutmainnah Bachmid.
Nur Rachmat