MERIAHNYA NATAL ALA MARKETING HOTEL

366
Umat Kristen selalu menyambut perayaan Natal dengan penuh keceriaan.

BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR — Sebagai negara dengan 16.5 juta pemeluk Kristen, dan 6.9 juta pemeluk agama Katolik Roma, hari Natal di Indonesia dirayakan dengan tradisi yang berbeda-beda di berbagai daerah. Di daerah dengan jumlah penduduk Kristen yang besar, perayaan Natal biasanya lebih meriah dibandingkan daerah lain.

Salah satu daerah di Sulawesi Selatan (Sulsel) yang dominan penduduknya beragama Kristen yakni Toraja. Pada saat Natal, dirayakan dengan sangat meriah, bahkan sering dirangkaikan dengan festival budaya, Lovely Desember. Hal tersebut diakui Mia Rahayu selaku Public Relation Best Western Plus Makassar Beach.
Sebagai putri asli Toraja, menurutnya momen Natal bisa dirasakan lebih meriah. Berbagai macam kegiatan dilakukan di Gereja, sehingga banyak aktivitas rohani bisa dilakukan lebih baik.
“Menurut saya, makna Natal bukan sekedar tentang kelahiran Yesus Kristus di dunia. Tapi tentang lahirnya Kristus di dalam hati setiap umat, percaya dan bagaimana kita merespon kelahirannya, ditunjukkan dalam kehidupan sehari-hari dan dalam berinteraksi dengan orang di sekitar,” ujar Mia.

Setiap tahun menjelang Natal, Mia selalu merayakan dengan penuh suka cita. Membuat kue dan pasang pohon Natal. Tapi yang paling mengesankan adalah tepat pada malam Natal tanggal tgl 24 Desember, keluarga besarnya sering berdoa bersama, dilanjutkan pada 25 Desember, berkunjung dan dikunjungi oleh keluarga, sahabat dan teman-teman, baik yang beragama Kristen maupun Islam.

Merayakan Natal di luar kota sudah menjadi rencana Senior Sales Manager, Citra Elsa bulan ini. Alasannya, karena ingin merasakan suasana yang sedikit berbeda. Apalagi kali ini bakal dilewatkan bersama keluarga sang kekasih tercinta.

Menyinggung mengenai tradisi khusus dalam keluarganya, menurutnya, biasa dirayakan dengan acara yang bersifat kekeluargaan. Paling sering saling bertugar kado yang dilanjutkan dengan Christmas Dinner. Pada tanggal 24 Malam dan 25 malam, semua keluarga berkumpul bersama.

Baca Juga :   FEMME 2018 BAKAL HADIRKAN 80 PERANCANG BUSANA

“Natal itu sendiri adalah ungkapan sukacita dan ucapan syukur karena lahirnya Yesus Kristus dalam rupa manusia. Supaya kelak nanti dia akan meninggal dan bangkit untuk menyelamatkan manusia yang percaya kepada Tuhan,” ungkap Citra.
Perasaan khidmat dirasakan saat merayakan Natal di Manado. Mungkin karena mayoritas penduduknya beragama Kristen, sehingga suasana Natal terasa lebih meriah. Sejak awal mulai masuk bulan Desember, di beberapa ruas jalan sudah terlihat pajangan pohon Natal, serta terdengar lagu perayaan Natal.

“Saat Natal, kami punya tradisi khusus. Biasanya ada yang tukar kado terus Christmas Dinner. Yang pasti Natal itu waktunya kumpul keluarga,” jelas Citra.
Pengalaman Natal di luar negeri bahkan jauh lebih meriah dibandingkan di Indonesia. Sebagaimana pernah dirasakan Public Repation Novotel Grand Syaila Makassar, Vina Taning, saat merayakan Natal di Singapura. Jauh sebelum masuk hari Natal, sejumlah toko sudah memajang pohon natal dalam ukuran yang sangat besar di depan pekarangannya.
Belum lagi lampu kerlap kerlip hiasan Natal yang dipasang sebagai dekorasi di sepanjang jalan, menghadirkan suka cita.

Menyinggung mengenai tradisi khusus, diakui Vina, keluarganya tidak melakukan seperti itu. Semuanya lebih fokus pada kegiatan ibadah di Gereja.
“Rayakan Natal, saya paling di Kota Makassar saja. Selain lebih banyak keluarga dan teman, juga tidak kalah meriah kok dibandingkan dengan kota lain,” unglkapnya. / Nur Rachmat