MENGUNJUNGI RUMAH MBAH MARIDJAN DI KAKI GUNUNG MERAPI

367
KAKI GUNUNG MERAPI

BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR– Erupsi besar Gunung Merapi 2010 lalu, meninggalkan duka bagi masyarakat yang menjadi korbannya. Beberapa dari mereka harus rela kehilangan anggota keluarga karena musibah tersebut. Diantara yang menjadi korban adalah sang juri kunci Mbah Maridjan.

Bapak yang dikenal juga sebagai bintang iklan produk jamu sehat ini, meninggal di ­kediamannya karena luncuran awan panas yang menyapu Dusun Kinah­rejo, Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabu­paten Sleman, Daerah Istimewa ­Yogyakarta.
Bencana telah berlalu, saat ini kawasan Kinahrejo yang berada sekitar 4 kilometer dari puncak Merapi tersebut, menjadi bagian Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM). Untuk sampai kesana, harus menggunakan mobil jeep selama kurang lebih 1 jam.

Pertamina Marketing ­Operation Regional (VII) beberapa waktu lalu mengajak mitra jurnalis se-Sulawesi, dalam rangkaian Media Gathe­ring Saribattang 2018. Salah satu destinasi yang dikunjungi adalah kawasan petilasan Mbah Maridjan.

Kawasan rumah Mbah Maridjan telah disulap layaknya sebuah taman yang dilengkapi dengan museum, berisi benda­-benda peninggalan erupsi, serta foto kenangan saat kejadian mengerikan tersebut terjadi.
Salah satu spot yang diberi nama petilasan, menjadi ­incaran wisatawan yang ingin mengambil gambar melalui kamera. Tempat ini berada di bangunan paling kanan atau tepat berhadapan dengan pendopo. Dilengkapi dengan foto Mbah Maridjan yang sedang ­memangku wajahnya dengan mengenakan ­songkok ­hitam sambil tersenyum, ­ukurannya cukup besar.

Di depan foto tersebut dibuatlah sebuah susunan batu yang menyerupai kuburan, konon katanya itulah titik di mana terakhir kalinya Mbah Maridjan ditemukan dalam keadaan bersujud.

Menuju ke arah sebelah kiri dari petilasan Mbah Marijdan terdapat sebuah museum foto dan benda-benda peninggalan pasca erupsi. Di antaranya ­rangka mobil, motor, panci, piring, gelas dan benda-benda lainnya. Salah satunya yang menarik perhatian adalah ­rangka mobil yang digunakan untuk mengevakuasi warga serta sang juru kunci sebelum meledaknya Gunung Merapi.

Baca Juga :   PENTINGSARI, DESA WISATA JUNJUNG TINGGI KEARIFAN LOKAL

Wisatawan juga dapat berjumpa langsung dengan istri Mbah Maridjan yakni Ponirah, namun ada juga yang menyebutnya Mbah Putri (80). Wajahnya masih terlihat awet muda dan menerima siapa saja pengunjung untuk berfoto bersamanya dengan senyuman./Nur Rachmat