Mengenyangkan Mata Sama Pentingnya dengan Mengenyangkan Perut

227

BISNIS SULAWESI, MAKASSAR — Ahmad Faisal, pria 41 tahun yang bercita-cita ingin menjadi anak band, kini telah 22 tahun bergelut dalam dunia masak akibat “kecelakaan”.

“Bisa dibilang sih semacam kecelakaan, karena dulunya itu senangnya main band. Tapi itu kan butuh biaya banyak untuk beli alatnya, dan orangtuanya tidak sanggup untuk membiayai akhirnya mencoba cari kerjaan sendiri,” Chef Ical, sapaan akrab Executive Chef Portico Garage Makassar tersebut.

Sejak tahun 1997, Ical, sapaan akrabnya, sudah mulai menekuni dunia masak. Memulai karirnya dari nol di Hotel Sedona (kini Hotel Aryaduta), Faisal mulai merintis karir sebagai tukang masak. “Setelah dijalani, akhirnya mulai merasa nyaman di dunia masak-memasak,” ujarnya.

Kurang lebih selama 14 tahun Chef Ical mengasah kemampuannya di Hotel Sedona. Tak berpuas diri, ia lalu melanjutkan karirnya di luar Makassar. Sempat menjadi Executive Chef di Cafe Batavia, Jakarta hingga ke Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Portico Garage sendiri merupakan ‘dapur’ kesebelas Chef Ical selama 22 tahun berada dalam dunia masakan. Selama itu pula, ia memfokuskan dirinya sebagai spesialis makanan barat atau western food.

“Karena dulu itu di Aryaduta banyak chef dari barat ya, jadi saya ikut kesitu. Salah satu menu yang bisa dibilang menu andalan saya itu ravioli pasta, tapi saya create dengan isian makanan lokal. Seperti ikan teri, itu saya masukkan jadi isian ravioli. Saya bikin fusion (perpaduan) antara western food dan asian food. Itu juga jadi signature bagi saya,” ucap Alumni D3 Jurusan Perhotelan Universitas 45 Makassar (sekarang Universitas Bosowa) ini.

Di tahun 2013, Chef Ical juga sempat mewakili Makassar dalam ajang pencarian bakat Top Chef Indonesia yang diadakan oleh salah satu stasiun televisi swasta di Indonesia dan berhasil menjadi finalis 30 besar.

Baca Juga :   Keluarga Anang - Ashanty Buka Ayam Asix di Losari

“Filosofi yang selalu saya pegang itu, ketika kita mempresentasikan makanan, kita harus puaskan mata konsumen dulu, baru puaskan perutnya. Prinsip saya, mengenyangkan mata itu sama pentingnya dengan mengenyangkan perut,” pungkas Chef Ical. / Syamsi Nur Fadhila