BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR — Indonesia memiliki banyak candi yang dijadikan UNESCO sebagai situs warisan dunia. Selain Candi Borobudur, ada juga wisata Candi Prambanan yang dijadikan warisan budaya dunia sejak tahun 1991. Seindah apa situs bersejarah itu? Kita akan bahas di sini.
Selain megah dan indah, bangunan penting umat Hindu ini juga memiliki berbagai hal yang pasti seru untuk dieksplorasi. Mulai dari legenda Roro Jonggrang, kompleks bangunan yang luar biasa megah sampai Sendratari Ramayana.Juli lalu, Senior Sales & Marketing Manager Dhini Ayu, berlibur ke candi yang berada di kota pendidikan tersebut. Selain tarif-nya relatif terjangkau, juga penasaran dengan jejak sejarah yang ada di candi tersebut. “Pemandangan di sekitar Candi Prambanan sangat indah, juga sekaligus menambah ilmu pengetahuan,” tutur Dhini.
Saat masuk ke wilayah Candi Prambanan, wisatawan disambut dengan taman dengan rerumputan dan pohon hijau. Bisa dijadikan alternatif untuk beristirahat, atau menikmati bekal piknik yang dibawa dari rumah. Selain teduh dan luas, tanah lapang dengan latar belakang megahnya Candi Prambanan, juga bisa menjadi alternatif untuk spot foto selfie.
Sebelum masuk ke area utama Candi Prambanan, wisatawan akan bertemu dengan reruntuhan dari 224 Candi Perwara. Reruntuhan ini mengelilingi bangunan dari candi utama yang tersusun atas 4 barisan. “Ada beberapa sejarawan berpendapat, 4 barisan Candi Perwara tersebut menjadi simbol dari 4 kasta yang ada di agama Hindu, yaitu Kasta Brahmana, Ksatria, Wisya dan Sudra,” jelas gadis berdarah Sunda ini.
Candi Prambanan yang juga merupakan Candi Hindu terbesar di Indonesia ini, dibangun pada abad ke-9 Maseh oleh Rakai Pikatan. Candi Prambanan didirikan sebagai bentuk pemujaan kepada tiga Dewa besar Hindu, yaitu Brahma Dewa Pencipta, Wishnu Dewa Pemelihara, dan Siwa Dewa Pemusnah, ketiganya dikenal sebagai Trimurti.
Candi Prambanan ini kerap dikaitkan dengan sebuah Legenda tentang Rara Jonggrang. Sebuah legenda yang mengisahkan tentang seorang pangeran bernama Bandung Bondowoso yang jatuh cinta kepada Putri Rara Jonggrang, anak Raja Boko. Tapi Putri Rara Jonggrang menolak lamaran Bandung Bondowoso karena dia telah membunuh Raja Boko dan menguasai kerajaannya.
Namun sang pangeran memaksa, dan akhirnya sang putri setuju menerima pinangannya dengan sebuah persyaratan yang sulit, yaitu Bandung harus membangun seribu candi untuknya dalam waktu semalam, sebelum terbit matahari.
“Paling berkesan selama di Prambanan, pengamennya bernyanyi lagu-lagu tradisional. Meskipun sang pengamen masih muda, tapi memiliki kemauan untuk melestarikan nilai budaya tanah air,” ungkap Dhini. /Nur Rachma