// ]]> -->
BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR — Pada Tahun 2018, pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan diharapkan menunjukkan peningkatan yang berkelanjutan, yang berkorelasi positif dalam menurunkan tingkat kemiskinan, yang menurun menjadi 8,24 persen. Serta tingkat pengangguran menurun menjadi 4,6 persen, dan meningkatnya pendapatan per kapita masyarakat menjadi Rp55 juta, sesuai Target Indikator Makro Pembangunan Sulawesi Selatan dalam Kebijakan Umum APBD Tahun 2018.
Momentum pertumbuhan harus dijaga dan dipertahankan sesuai Kebijakan dan Prioritas target akhir RPJMD, khususnya sektor utama yang memiliki kontribusi terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan. Yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan, industri pengolahan, dan perdagangan besar dan eceran.
Sektor parawisata dan pengembangan parawisata di Sulawesi Selatan semakin menarik. Tercermin dari jumlah wisatawan asing yang semakin meningkat, dan pengembangan jasa kesehatan juga dapat dijadikan potensi sumber pertumbuhan ekonomi baru.
Karena Sulawesi Selatan telah memiliki infrastruktur penunjang yang baik, yang terlihat dari jumlah sarana kesehatan di Sulsel, (atau) tertinggi di Kawasan Timur Indonesia dan Hilirisasi produk menjadi salah satu potensi sumber pertumbuhan ekonomi baru.
Kebijakan dan program pemerintah daerah untuk menjaga momentum pertumbuhan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2018, dengan tetap fokus pada kebijakan dan program prioriras pembangunan yang digariskan dalan RPJMD.
Yakni kebijakan strategis program infrastruktur daerah dengan program prioritas pembangunan. Antara lain program penyelenggaran jalan dengan proyek.
Yakni pembangunan jalan Bypass Mamminasata, Elavate Road Maros-Bone, program fasilitasi dan penyelenggaraan penataan bangunan dan lingkungan gedung, dengan proyek lanjutan pembangunan Wisma Negara dan Mesjid COI, pembangunan Coral Center, program sarana dan prasarana olahraga dengan proyek lanjutan.
