Melirik Ekosistem Startup di Makassar

524
Ismail Hajiali

BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR — Dalam beberapa tahun belakangan ini, perhatian Pemerintah Kota Makassar terhadap pengembangan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) tidak perlu diragukan lagi. Berbagai upaya telah dilakukan, seperti memberi pelatihan, pembinaan, bantuan modal, memberikan award (UKM award lomba antar lorong), program BULO (Badan Usaha Lorong), program bank sampah, bantuan peralatan dan lain-lain.

Salah satu yang menjadi fokus Pemerintah Kota Makassar adalah kelompok UMKM yang berbasis digital, yang bisa disebut dengan startup. Saya menggunakan kata start up, untuk menunjukkan bahwa salah satu golongan UMKM berbasis ICT (Information Communication and Technology) yang merupakan perusahaan rintisan, pasarnya sudah mulai kuat dan besar.
Kata startup sendiri sebenarnya popular di Silicon Valey pada awal 1990 hingga 2000. Startup mulai populer ketika bermunculan perusahaan berbasis ICT di Amerika Serikat. Biasanya Startup hanya terdiri dari beberapa orang selaku founder dan co-founder, karyawan 5-20 orang, usia usaha dibawah 5 tahun. Kapitalisasi usaha dibawah 200-300 juta, dibuat untuk memberi solusi suatu problem di masyarakat dengan basis teknologi.

Kekuatan dari startup ini adalah bisnis model yang memiliki keunggulan, dengan basis pasar yang tidak di lirik perusahaan besar sebelumnya. Namun kedepan mampu men-disruptive pasar dan memimpin pasar yang ada.Start up sendiri akan mulai dilirik oleh investor atau venture capital, setelah berbagai macam perusahaan yang berbasis digital memberi imbal hasil yang besar, disertai dan potensi meningkatkan valuation perusahan berlimpat kali dalam waktu singkat.
Ekosistem startup di Makassar mulai memperlihatkan bentuknya, dalam hal komponen-kompenen pendukung dari ekosistem penunjangnya. Berbagai elemen seperti komunitas startup dan programmer, asosiasi dan profesional, institusi pendidikan, dan pemerintah setempat, sudah sangat mendukung tumbuhnya ekosistem startup di Makassar.
Tahun lalu Gerakan Nasional 1.000 Start-Up Digital juga merambah Kota Makassar. Kegiatannya dilaksanakan di kampus Universitas Hasanuddin (Unhas). Kota Daeng dipilih sebagai salah satu lokasi Gerakan Nasional 1.000 Start-Up Digital 2017, karena memiliki pertumbuhan ekonomi terbaik di tanah air.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Makassar

Baca Juga :   Hujan dan Imajinasi Sosiologis