MEI, PEMBIAYAAN SYARIAH TUMBUH 2,6%

203
(Ilustrasi). Secara tahunan, kredit perbankan melanjutkan catatan double digit growth sebesar 13,09 persen (yoy) menjadi Rp7.310,7 triliun. Berdasarkan jenis penggunaan, Kredit Investasi tumbuh tertinggi yaitu sebesar 15,69 persen. Sementara secara nominal, terbesar Kredit Modal Kerja mencapai Rp3.319,15 triliun. POTO : DOK BISNISSULAWESI.COM

BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR — Bank Indonesia mencatat pembiayaan syariah pada Mei 2018 tumbuh sebesar 2,6% (yoy). Lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang tercatat 1,9% (yoy).

Pertumbuhan pembiayaan syariah tertinggi tercatat pada pembiayaan konsumsi sebesar 9,8% (yoy), lebih tinggi daripada pertumbuhan bulan sebelumnya 9,2% (yoy). Sementara itu, pembiayaan modal kerja dan investasi, tercatat masing-masing sebesar -9,4% (yoy).

Berdasarkan lapangan usaha, pertumbuhan pembiayaan tertinggi tercatat pada lapangan usaha pertambangan dan penggalian 76,2% (yoy), jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan, dan perorangan lainnya 34,2% (yoy), dan jasa perorangan yang melayani rumah tangga 30,6% (yoy).

Sementara itu, untuk pembiayaan kredit usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), tercatat tumbuh 6,5% (yoy). “Angka ini sedikit lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 6,9% (yoy). Meski terjadi perlambatan, pangsa kredit UMKM terhadap total kredit di Sulsel masih tetap tinggi di angka 31,5% (yoy),” kata Direktur Bank Indonesia Sulsel (Kepala Grup Sistem Pembayaran dan Pengedaran Uang Rupiah dan Layanan Administrasi) Amanlinson Sembiring, melalui siaran pers-nya.

Ia memaparkan, berdasarkan lapangan usaha, kredit UMKM di Sulsel masih didominasi kredit pada lapangan usaha perdagangan besar dan eceran 58,8%, diikuti lapangan usaha pertanian, perburuan dan kehutanan 8,9% serta lapangan usaha industri pengolahan 5,9%. / Komang Ayu

Baca Juga :   Hingga Juni, 5 Ribu Masyarakat Telah Memiliki SMS