
BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Sulawesi Bagian Selatan (Kanwil DJBC Sulbagsel) menggelar Media Gathering (MG) yang diikuti berbagai media nasional maupun lokal Makassar, Jumat (12/12/2025). Dengan agenda bahasan “sinergi digital, memperkuat narasi positif dalam melawan disinformasi”.
Selain dihadiri langsung Kepala Kanwil DJBC Sulbagsel, Djaka Kusmartata didampingi Kepala Seksi Bimbingan Kepatuhan dan Hubungan Masyarakat, Cahya Nugraha, kegiatan yang berlangsung di kantor DJBC Sulbagsel juga menghadirkan jurnalis senior, Hj. Erniwati sebagai narasumber.
Pada kesempatan itu, Djaka Kusmartata menyebutkan, keberadaan Bea Cukai dengan fungsi dan tugas utama sebagai lembaga pelayanan, pengawasan maupun tugas-tugas lain, sangat dinantikan masyarakat. Karena apa yang dikerjakan Bea Cukai dan bagaimana hasilnya, sangat berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat secara umum, dan juga terhadap perkembangan ekonomi sebagaimana yang diharapkan.
“Oleh karenanya, Bea Cukai berkomitmen bisa terus meningkatkan kontribusi yang lebih hebat lagi, agar kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi yang diimplementasikan dalam pelaksanaan fungsi-fungsi dapat diterima dengan baik oleh masyarakat,” katanya.
Diakui, kinerja yang dilakukan Bea Cukai tentu saja tidak cukup diselesaikan di level kantor, karena bersinggungan langsung dengan stakeholder, pengguna jasa dan masyarakat. Untuk itu, Bea Cukai menggelarv MG, sekaligus untuk menambah ilmu, perkuat literasi, baik secara digital maupun ilmu komunikasi, sehingga Bea Cukai mampu menyampaikan apa yang dikerjakan, hasil yang diperoleh dan apa yang diterima masyarakat.
“Ini sangat penting. Kegiatan ini bukan hanya program seremonial di mana bisa bertemu dan berinteraksi, namun yang diharapkan adalah outcome, kembalinya citra positif, bahwa Bea Cukai sudah melakukan berbagai perbaikan,” sebutnya.
Dengan semua keterbatasan, termasuk dari sisi sumber daya manusia (SDM), Djaka menyebutkan Bea Cukai tetap melakukan fungsi kinerja terbaik.
Djaka menjelaskan, hingga November 2025, Bea Cukai Sulbagsel menghasilkan kinerja baik dengan membukukan penerimaan total mencapai 109,23 persen dari target. Dari sisi Bea Masuk 98 persen, Bea Keluar 695 persen terutama didukung ekspor CPO dan turunannya, juga kakao. Sementara Cukai mencatatkan realisasi 121 persen.
“Ini total untuk seluruh Sulbagsel. Kami ada tiga wilayah kerja, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat dan Sulawesi Tenggara dengan empat kantor pengawasan dan pelayanan,” kata Djaka.
Dari hasil pengawasan, dilakukan penindakan hasil tembakau hampir 45 juta batang, 4 liter vape, nilai barang Rp67,6 miliar dengan potensi kerugian negara sekitar Rp45 miliar yang berhasil diselamatkan. Untuk MMEA tercatat 6.500 liter ilegal, nilai barang hampir Rp3 miliar dengan kerugian negara hampir Rp1 miliar.
“Wilayah Sulbagsel juga masih menjadi wilayah sasaran peredaran barang terlarang Narkotika, Psikotropika dan Prekusor (NPP), terlihat dari hasil penindakan yang mencapai 39 penindakan. Kita semua harus lebih aware terhadap hal ini,” sebut Djaka.
Dalam penindakan, selain penyidikan lebih lanjut, dapat juga melalui ultimum remedium atau membayarkan dengan jumlah tertentu sesuai aturan.
“Namun yang perlu diketahui semua pihak, meskipun sudah diganti dengan uang, barang-barang ilegal itu tetap disita dan pada waktunya, dimusnahkan,” pungkas Djaka.
Sementara itu, narasumber Erniwati banyak memaparkan terkait keterbukaan informasi publik, disinformasi dan misinformasi, sekaligus bagaimana mengatasi hal tersebut.
Kegiatan ini menjadi ruang silaturahmi sekaligus memperkuat sinergi antara Bea Cukai dan insan pers dalam menyampaikan informasi terbaru mengenai capaian kinerja, program-program yang telah dilaksanakan serta peraturan/kebijakan baru terkait kepabeanan dan cukai, kepada masyarakat.
Bali Putra








