BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR —Pelaksanaan Pemilihan Gubernur (Pilgub) dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun ini, turut memacu perekonomian masyarakat. Muncul sejumlah usaha baru. Misalnya, sablon baju kaos.
Kepala Kantor OJK Region VI Sulawesi, Maluku, dan Papua, Zulmi, mengatakan tahun politik harus menjadi tantangan bagi industri keuangan. Pihaknya yakin pertumbuhan ekonomi dan keuangan akan tetap membaik.
“Kegiatan politik akan memunculkan usaha baru. Contohnya penjualan dan sablon baju kaos. Pasti ada rupiah di situ, dan sejumlah kegiatan lain yang bermunculan,” katanya usai bertemu Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, belum lama ini.
Menurut Zulmi, tahun 2018 kondisi perekonomian juga akan terjaga baik jika didukung oleh keamanan yang baik. Apalagi, Sulsel merupakan hub Indonesia timur terutama sektor pertanian, logistik, dan perdagangan.
Zulmi juga menyampaikan bahwa laporan pertumbuhan kredit terus mengalami peningkatan. Di November 2017 tercatat Rp116 triliun dari perbankan, Rp12,1 triliun dari industri non perbankan dan Rp3,1 triliun dari Pengadain.
Jika dibandingkan dengan Dana Pihak Ketiga (DPK), rasio pembiayaan mencapai 120 persen. Artinya sektor pembiayaan di Sulsel masih sangat menjanjikan. “Masih dominan untuk perdagangan, tapi sektor lainnya juga mengalami peningkatan. Bahkan di tahun lalu pertanian juga tumbuh dengan baik,” jelasnya.
Terkait invetasi bodong di Sulsel juga berkurang. Hal ini berkat dukungan masyarakat Sulsel yang semakin sadar untuk berinvestasi.
Berdasarkan data OJK, jumlah investor Sulsel di pasar modal sudah mencapai 16.000 lebih dengan nilai transaksi sekitar Rp 6 triliun.
“Masyarakat kita sudah semakin melek dalam berinvestasi. Sampai saat ini di bulan Desember belum ada laporan,” sebut Zulmi.
Selain itu, OJK juga menyampaikan terkait kredit macet di Sulsel. Kredit non-lancar di Sulsel sebesar 3,1 persen dibawah nasional 3,5 persen. /Komang Ayu