Masa Pandemi, Transaksi Meningkat, Pegadaian Perketat Protokol Kesehatan

216

BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Masih masa pandemi, transaksi gadai di Pegadaian  sangat meningkat. Untuk memutus rantai penyebaran virus korona, Manajemen Kanwil VI Makassar meningkatkan protokol kesehatan.

Pemimpin Wilayah, Alim Sutiono mengatakan bahwa pihaknya konsisten menerapkan protokol pencegahan kesehatan di outlet apalagi pada jam tertentu dimana nasabah cukup ramai.

“Kapasitas ruang pelayanan kami kurangi, hanya 50 persen dari kapasitas ruangan yang tersedia. Nasabah yang ingin bertransaksi juga dilakukan pengecekan suhu tubuh menggunakan thermal gun,  wajib menggunkan masker, mencuci tangan, dan tetap menjaga jarak,” ujarnya kepada Bisnis Sulawesi, Kamis (24/9/2020).

Alim sapaan karibnya menambahkan bahwa jika ada karyawan yang dinyatakan Positif berdasarkan Hasil PCR maka karyawan tersebut wajib untuk melakukan isolasi mandiri jika tidak menunjukkan gejala, sementara jika bergejala akan dirujuk ke fasilitas kesehatan yang telah bekejasama. Selanjutnya outlet atau kantor akan ditutup selama tiga hari untuk dilakukan sterilisasi.

“Kami senantiasa mengajak masyarakat untuk bertransaksi melalui Pegadaian Digital Service, namun kalaupun harus tetap datang ke outlet wajib untuk mematuhi protokol kesehatan yang berlaku,” pungkasnya.

Sementara itu, Humas Ikatan Dokter indonesia (IDI) Kota Makassar, Wahyudi Muchsin, menyampaikan tanggapan mengenai pelayanan di Pegadaian Wilayah Makassar.

Menurutnya, untuk karyawan dan nasabah Pegadaian dapat mematuhi protokol yang telah diberlakukan oleh pemerintah setiap daerah.

“Karena seperti yang kita ketahui bersama, wabah Covid 19 ini belum usai. Saya menganggap Pegadaian sebagai salah satu institusi yang paham betul mengenai bagaimana memberlakukan protokol kesehatan dengan baik dan benar, ini terbukti dengan kepedulian Pegadaian untuk memutus mata rantai penyebaran virus korona di Makassar melalui pemberian bantuan APD, handsanitizer, dan masker kepada IDI dan masyarakat luas,” tutup dokter yang disapa Koboi ini.

Baca Juga :   Relaksasi Kredit UMKM Belum Berjalan Baik, Ini Penyebabnya