BISNISSULAWESI.COM, MUNA – Sebanyak 603 peserta mendaftarkan dirinya, untuk mengikuti Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 29 November 2021 di Muna, Sulawesi Tenggara.
Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema kali ini adalah “Sukses Berbisnis Daring Produk Kelautan”.
Program kali ini menghadirkan empat narasumber yang terdiri dari Pelatih Pemberdayaan Perempuan sekaligus Narablog & Kreator Konten Nia Nurdiansyah, Ketua Pusat Studi Fintech Syariah Tazkiah Yaser Taufik Syamlan, Guru Sekolah SMKS Perikanan dan Kelautan Sulastri, serta Dosen FPIK UHO Saenuddin. Adapun yang bertindak sebagai moderator adalah Guru Sekolah SMKS Perikanan dan Kelautan Made Dwi Adnjani. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan 57.550 orang peserta.
Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa. Sebelum memasuki pemaparan materi dari narasumber, Kadin Perikanan Muna Lakusa, selaku keynote speaker turut memberikan sambutannya. Ia mengungkapkan pentingnya pemanfaatan teknologi digital untuk mendukung pemasaran produk kelautan.
“Penggunaan media sosial oleh masyarakat Muna misalnya, jangan hanya sebagai ajang eksistensi diri, tapi mesti dimanfaatkan pula sebagai sarana informasi produk kelautan untuk mendorong peningkatan penjualan,” imbaunya.
Berlanjut ke pemateri pertama, Nia Nurdiansyah membawakan materi kecakapan digital dengan tema “Strategi Pemasaran Digital untuk Petani dan Nelayan di Tengah Pandemi Covid-19”. Menurut dia, dalam pemasaran digital, kreativitas sangat diperlukan dalam pengolahan, pengemasan, dan branding produk yang menarik. “Ini penting untuk menambah nilai jual dan ketahanan produk,” pesan dia.
Berikutnya, Yaser Taufik Syamlan menyampaikan tema keamanan digital mengenai “Memahami Pinjaman Daring yang Aman dan Legal”. Ia mengatakan, kemudahan proses pinjaman daring kerap menjebak peminjam dengan bunga mencekik dan kerentanan penyalahgunaan data nasabah oleh penyedia layanan pinjaman daring, terutama yang ilegal.
“Karenanya, cek dulu legalitas pinjaman daring di OJK dan gunakan pinjaman untuk kebutuhan produktif serta sesuaikan dengan kemampuan membayar kita,” tegasnya.
Sebagai pemateri ketiga, Sulastri menyampaikan materi etika digital berjudul “Memahami Aturan Bertransaksi di Dunia Digital”. Ia mengatakan, perkembangan teknologi digital memudahkan masyarakat dalam aktivitas jual beli secara daring lewat lokapasar, laman, ataupun media sosial.
“Kemajuan teknologi bisa kita manfaatkan untuk membangun bisnis daring yang ramah, jujur, amanah, peduli, adil, dan memberikan pelayanan prima,” ujar dia.
Adapun Saenuddin, sebagai pemateri terakhir, membawakan tema budaya digital tentang “Peran Literasi Digital untuk Mengubah Pola Pikir Konsumtif Menjadi Lebih Produktif”. Menurut dia, pesatnya perkembangan teknologi membawa transformasi masyarakat ke arah yang serba digital, termasuk dalam aspek ekonomi atau jual-beli. Perilaku belanja daring jadi semakin melekat dengan karakter keseharian masyarakat.
“Hasrat konsumtif mesti dikendalikan agar kita mampu memanfaatkan perkembangan teknologi untuk kegiatan produktif dengan memaksimalkan peluang serta potensi lokal di sekitar kita,” jelasnya.
Selanjutnya, moderator membuka sesi tanya jawab yang disambut meriah oleh para peserta. Selain bisa bertanya langsung kepada para narasumber, peserta juga berkesempatan memperoleh uang elektronik masing-masing senilai Rp100.000 bagi 10 penanya terpilih.
Salah satu peserta bertanya tentang bagaimana menjual produk pertanian secara daring dan kaitannya dengan peranan pemerintah. Narasumber menjelaskan bahwa harus diperhatikan jenis produk yang dijual, apakah produk segar atau produk olahan yang bisa lebih tahan lama dalam pendistribusiannya. Pemerintah melalui dinas terkait di daerah akan membantu dari mulai proses pengemasan, branding, sampai pelatihan untuk pemasaran digitalnya.
Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan informatif yang disampaikan narasumber terpercaya.
Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, silakan kunjungi https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.