BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR — Malam penganugerahan penghargaan Yokatta Wonderful Indonesia Tourism Awards (YWITA) 2018 dihelat di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Jakarta, Kantor Kementerian Pariwisata (Kemenpar) RI, Jumat malam (20/7/18).
Penghargaan ini diberikan kepada para Kepala Daerah yang memiliki komitmen, inovasi, dan performansi, dalam memajukan pariwisata daerahnya masing-masing.
Pada acara ini Kota Makassar meraih dua penghargaan, diantaranya Top-10 Kota Terbaik secara nasional, dan Top-1 dari masing-masing provinsi di Indonesia. Penghargaan diserahkan langsung Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya, bersama Staf Ahli Aparatur dan Pelayanan Publik Kemendagri Dr. Reydonnyzar moene.
Ada empat indikator penilaian pada ajang tersebut. Pertama, kinerja usaha pariwisata (akomodasi dan makan minum), PDRB dan tenaga kerja serta dampak/outcome (Data Statistik BPS) dengan bobot 40 persen.
Kedua, Indeks Pariwisata Indonesia (daya saing 30 persen). Ketiga, Indonesia Attractiveness Award (dimensi pariwisata 15 persen) dan keempat, penghargaan international dan nasional (Kementerian/Lembaga) 15 persen.
Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan ‘Danny’ Pomanto merasa bangga dan sangat senang atas penghargaan yang didapatkannya di ajang bergengsi ini. “Kita meraih dua penghargaan. Pertama, kita masuk 10 besar untuk Kota terbaik pariwisatanya secara nasional. Kita juga mendapatkan penghargaan untuk kota terbaik di Sulsel.
Sebagai daerah tujuan wisata. Potensi wisata yang ditawarkan Makassar memang sangat beragam. Mulai dari wisata sejarah, bahari, budaya, kuliner, dan pendidikan,” ujar Danny.
Fasilitas pendukung kepariwisataan Makassar juga sangat menjanjikan. Tersedia 200-an hotel berbintang dan non bintang. Pariwisata Makassar juga didukung dengan berkembangnya industri kreatif, yang mencapai 3.113 pelaku komunitas. Mereka berkreasi di 430-an industri kreatif Makassar. Selain itu juga, dikembangkan desa wisata Lakkang, serta masuknya event akbar F8 pada agenda kalender nasional.
Sementara itu, Menpar Arief Yahya mengatakan, penghargaan memiliki makna pada unsur 3C yaitu calibration (kalibrasi), confidence (kepercayaan diri) dan credibility (kredibilitas). “Ini bisa dijadikan sebagai tolak ukur bahwa para pemenang dalam ajang ini, dimana sadar wisata dan komitmen kabupaten/kota dalam program sustainable tourism development di daerahnya masing-masing,” tugasnya. / (*)