Makassar Alami Inflasi Tertinggi di Sulsel, Palopo Terendah

242
Kepala Perwakilan Kemenkeu Sulsel/Kepala Kanwil DJPb Provinsi Sulsel, Supendi, Kepala Bidang Pendaftaran, Ekstentifikasi, dan Penilaian, Kanwil DJP Sulselbartra, Alimuddin Lisaw, Kepala Bidang Fasilitas Kepabeanan dan Cukai, Kanwil DJBC Sulbagsel, Nazwar dan Kepala Bidang Kepatuhan Internal, Hukum dan Informasi, Kanwil DJKN Sulseltrabar, Sudirman saat konferensi pers terkait kinerja APBD Sulsel hingga 31 Oktober 2023, Selasa (28/11/2023). POTO : ISTIMEWA

 

BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Inflasi Oktober 2023 di gabungan lima kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di Sulawesi Selatan (Sulsel) yakni Makassar, Palopo, Parepare, Watampone dan Bulukumba mencapai 2,89% (yoy) dengan IHK sebesar 116,32. Dari 5 kota IHK di Sulsel, inflasi yoy tertinggi terjadi di Makassar 3,01%, inflasi yoy terendah di Palopo 1,87%.

Itu terungkap dalam keterangan pers yang dilaksanakan Kantor Perwakilan Kementerian Keuangan Sulsel untuk merilis kinerja APBN regional Sulsel periode hingga  31 Oktober 2023, Selasa (28/11/2023).

Dalam konferensi pers yang berlangsung di GKN Makassar dan Live Youtube, dihadiri Kepala Perwakilan Kemenkeu Sulsel/Kepala Kanwil DJPb Provinsi Sulsel, Supendi, Kepala Bidang Pendaftaran,  Ekstentifikasi, dan Penilaian, Kanwil DJP Sulselbartra, Alimuddin Lisaw, Kepala Bidang Fasilitas Kepabeanan dan Cukai, Kanwil DJBC Sulbagsel, Nazwar dan Kepala Bidang Kepatuhan Internal, Hukum dan Informasi, Kanwil DJKN Sulseltrabar, Sudirman

Disebutkan, inflasi terjadi karena adanya kenaikan indeks harga yang signifikan pada kelompok makanan, minuman dan tembakau.

Adapun tingkat inflasi Sulawesi Selatan sedikit lebih tinggi dibanding inflasi nasional. Komoditas utama penyumbang inflasi antara lain adalah beras, rokok kretek filter, angkutan udara, emas perhiasan, dan bawang putih.

Beras merupakan komoditas utama penyumbang inflasi di Sulawesi Selatan selain rokok kretek filter, angkutan udara, emas perhiasan dan bawang putih. POTO : DOK. BISNISSULAWESI.COM

Sementara itu, terkait perkembangan ekonomi regional Sulsel, Kepala Perwakilan Kemenkeu Sulsel/Kepala Kanwil DJPb Provinsi Sulsel, Supendi menyebutkan, berdasarkan rilis BPS Sulsel, perekonomian Sulsel Triwulan III-2023 mengalami pertumbuhan sebesar 4,05% jika dibandingkan Triwulan III-2022 (yoy). Sedikit lebih rendah bila dibandingkan nilai nasional yang berada di angka 4,94%.

Secara akumulasi atau year to date, ekonomi Sulsel kumulatif hingga Triwulan III-2023 terhadap Triwulan III-2022 mengalami pertumbuhan sebesar 4,75% (c-to-c), di mana nilai ini sedikit di bawah nilai nasional yang mencapai angka 5,05%.

Baca Juga :   Transaksi Non Tunai Tumbuh Signifikan, Kartu Kredit Turun

“Sulawesi Selatan berperan terhadap perekonomian nasional Triwulan III-2023 sebesar 3,29%, dalam hal ini Sulsel berada di urutan ke-9 sebagai provinsi dengan kontribusi terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Supendi.

*/Editor : Bali Putra