Literasi Digital, Hargai Kreasi Orang Lain di Ranah Siber

194
POTO : ISTIMEWA

BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” kembali diadakan secara virtual di Makassar, Sulawesi Selatan, dengan pembahasan tema “Pahami Hak Cipta, Lindungi Karya Digital Kita” (18/11).

Rangkaian program ini diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo. Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi.

Program kali ini menghadirkan empat narasumber yang terdiri dari CEO Cataliz.id Career dan pelatih startup, Meldiana Ayu Restanti; narablog gaya hidup dan perajin, Irma Suryani; fasilitator keuangan, Sukma Uli Nuha; dan kreator konten dan jurnalis, Riki Dwi Angga Saputro. Adapun yang bertindak sebagai moderator adalah Artamega selaku peneliti.

Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan peserta sebanyak 57.550 orang. Pada program kali ini diikuti oleh 629 peserta dari berbagai kalangan umur dan profesi.

Pemateri pertama adalah Meldiana Ayu Restanti yang membawakan tema “Pentingnya Memiliki Digital Skills di Masa Pandemi”. Manfaat memiliki kemampuan literasi digital diantaranya memperoleh informasi, pengetahuan dan budaya, memperluas jaringan, meningkatkan kosakata, membantu berpikir kritis kreatif dan inovatif, serta menjadi lebih relevan dengan kondisi sekarang.

“Kemampuan literasi digital meliputi data awareness, menganalisis data, deep work, adaptability,” ucapnya.

Berikutnya, Irma Suryani menyampaikan materi “Digital Ethics, Etika Menghargai Karya atau Konten Orang Lain di Media Sosial”. Etika menghargai karya orang lain di antaranya dengan memberikan komentar sewajarnya, kalau ada saran dan kritik membangun kirim pesan pribadi, jangan menikmati karya bajakan.

“Literasi digital jangan hanya menitikberatkan pada kecakapan menguasai teknologi, tapi termasuk bagaimana kita bijak, ada etika yang harus diterapkan saat kita mengoperasikannya,” katanya.

Baca Juga :   Pj Gubernur Bahtiar Sosialisasikan Penggunaan KTP Digital Pada Pemilu 2024

Sebagai pemateri ketiga, Sukma Uli Nuha membawakan tema “Digital Culture: Peran Literasi Digital untuk Mengubah Mindset Konsumtif menjadi Lebih Produktif”. Dunia digital memberikan dampak positif dan negatif, seperti membantu pergerakan ekonomi, menciptakan pasar, menambah pemasukan pajak, pelanggaran hak cipta, rendahnya pemanfaatan SDM, munculnya hoaks, dan budaya malas gerak (mager).

Bagaimana merespons budaya hidup digital, agar tidak konsumtif, tapi produktif? “Batasi penggunaan internet, buat anggaran belanja daring, gunakan voucher diskon secara proporsional, membeli sesuai daftar prioritas, dan bijak dalam menggunakan dompet digital,” jelas Sukma.

Adapun sebagai pemateri terakhir, Riki Dwi Angga Saputro menyampaikan tema “Perlindungan Hak Cipta di Ranah Digital”. Adapun objek yang dilindungi mencakup kebaruan, mengandung langkah inventif atau suatu pengembangan, dan dapat diterapkan dalam industri.

“Yang terjadi jika karya kita dipatenkan yaitu jaminan perlindungan hukum, menambah kepercayaan konsumen, memperluas jangkauan bisnis, menjadi aset perusahaan/pribadi, menghindari eksploitasi karya, dan mengurangi kompetitor,” pungkasnya.

Setelah pemaparan materi oleh semua narasumber, kegiatan tersebut dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu moderator. Salah satunya, “Apakah mbak punya referensi untuk memperluas networking dan contohnya seperti apa? Bagaimana cara memulainya?” tanya Asher Fathur kepada Meldiana Ayu Restanti.

“Di bisnis kita harus saling networking, punya semangat kolaborasi yang mutualisme, menguntungkan satu dan lainnya. Targetnya siapa itu yang penting. Ada timbal balik yang fair jika  ingin networking, yang paling penting adalah komunikasi, dan berani. Jangan insecure duluan,” jawab Meldiana Ayu.

Panitia memberikan uang elektronik senilai masing-masing Rp 100.000 bagi 10 penanya terpilih. Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Kegiatan ini disambut positif oleh masyarakat Sulawesi.

Baca Juga :   Pj Sekda Sulsel Apresiasi Rencana Peluncuran RAD-PG yang diinisiasi UNICEF dan Jenewa

Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan  materi yang informatif yang disampaikan narasumber terpercaya.

Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.