BISNISSULAWESI.COM, BONE BOLANGO – Sebanyak 1.178 peserta mendaftarkan dirinya untuk mengikuti Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 9 November 2021 di Bone Bolango, Gorontalo.
Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema saat ini adalah “Menjadi Juara dengan Sekolah Online”.
Empat narasumber tampil dalam seminar kali ini, yakni CEO of @akupintar.id Lutvianto Pebri; Momfluencer Deya Oktarissa; Dosen Universitas Negeri Gorontalo Salahuddin Olli; serta Astamedia Blogging School Irma Suryani. Sedangkan moderator yaitu Tristania Dyah selaku jurnalis. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan peserta sebanyak 57.550 orang.
Materi pertama dibawakan Lutvianto Pebri dengan tema “Kendala Belajar Daring & Tren Pembelajaran Usai Pandemi Berlalu”. Menurut dia, tantangan pendidikan di era digital, antara lain akses dan infrastruktur ke daerah-daerah, keterbatasan literasi digital, dan ketidaksesuaian minat siswa dan mahasiswa dalam menjalani proses pendidikan.
Salah satu aplikasi yang dapat dimanfaatkan guru dan siswa dalam mendukung pembelajaran di era digital yakni, Aku Pintar. Aplikasi ini berupaya membantu anak untuk mengetahui minat dan bakatnya sedini mungkin.
Selanjutnya, Deya Oktarissa menyampaikan paparan berjudul “Bahaya Pornografi bagi Perkembangan Otak Anak”. Ia mengatakan, penggunaan teknologi berupa gawai pada anak membuatnya rentan terpapar konten pornografi. Umumnya, kondisi yang mendorong anak mengakses konten negatif tersebut, misalnya karena bosan, kesepian, marah, tertekan, dan kondisi lelah. Padahal bahaya yang ditimbulkan pornografi cukup merusak, mulai dari kecanduan, menurunkan fungsi otak, keinginan mencoba, serta membuat anak berani melakukan tindakan seksual.
Pemateri ketiga Salahuddin Olli memaparkan materi “Literasi Digital bagi Tenaga Pendidik dan Anak Didik di Era Digital”. Menurut dia, literasi digital merupakan kecakapan pengguna dalam memanfaatkan media digital, kemampuan mengakses konten, serta penggunaannya secara bijak dalam menunjang aktivitas keseharian.
Dalam bidang pendidikan, literasi digital mencakup kompetensi yang harus dimiliki guru atau tenaga pendidik untuk melaksanakan pembelajaran yang menarik. “Guru senantiasa dituntut menghadirkan inovasi sehingga pembelajaran dapat maksimal dan bermuara pada efektivitas pembelajaran,” jelasnya.
Adapun Irma Suryani, sebagai narasumber terakhir menyampaikan paparan “Tips Menjaga Keamanan Digital bagi Anak-Anak di Dunia Maya”. Ia mengatakan, orang tua berkewajiban mengenalkan teknologi pada anak sejak dini, sekaligus mengarahkan dan mendampinginya dalam mengakses internet. Selain itu, komunikasi yang baik antara orang tua dan anak tetap harus dijaga, orang tua juga dapat membuat aturan main berinternet, serta mengajarkannya cara menjaga privasi.
Webinar literasi digital ini mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Salah satunya, Farel yang bertanya tentang banyaknya konten pornografi yang tersebar di media sosial seperti di TikTok atau Facebook, padahal aplikasi ini banyak digunakan anak-anak.
Menanggapi hal tersebut, Deya Oktarissa bilang, kemudahan akses dan kurangnya pembatasan, membuat banyak pihak tak bertanggung jawab, yang memanfaatkan media sosial untuk mencari keuntungan pribadi.
Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi yang informatif yang disampaikan narasumber terpercaya.
Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.