BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR — Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Sulawesi Selatan (Sulsel) melalui pintu Makassar, mengalami penurunan sekitar 38,53 persen pada Mei, dibandingkan April 2018.
“Jumlah wisman yang datang melalui pintu Makassar ini mengalami penurunan cukup besar, jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, karena sudah hampir setengahnya,” ujar Akmal, Kepala Bidang Distribusi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Selatan. Selasa (2/7/2018)
Menurutnya, jumlah wisman yang datang pada Mei hanya 659 orang. Itu berbanding terbalik pada April 2018, jumlahnya mencapai 1.072 orang yang berkunjung.
Dinyatakan Akmal, penurunan jumlah kunjungan pelancong salah satu penyebabnya masuknya bulan Ramadan. Beberapa indikator lain, karena tidak adanya kegiatan yang membuat wisatawan tertarik untuk berkunjung.
“Ada banyak faktor tentunya. Tapi memang selama bulan puasa Ramadan, tidak ada agenda kegiatan yang membuat para wisatawan asing mau datang ke Sulsel,” katanya.
Dipaparkan, berdasarkan perbandingan secara tahunan atau year on year (yoy) penurunannya jauh lebih besar yakni 41,73 persen, atau dari 1.131 kunjungan pada pada Mei 2017, menjadi 659 orang pada Maret 2018.
“Kalau secara bulanan, turunnya 38,53 persen. Kalau melihat persentase secara tahun kalender, sedikit lebih besar sekitar 41,73 persen,” katanya.
Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sulawesi Selatan, Musaffar Syah menanggapi turunnya jumlah wisatawan mancanegara yang masuk ke sulsel, karena pada Januari sampai April, Sulsel mengalami low season untuk kunjungan wisatawan asing.
“Memang untuk bulan Januari sampai April, kunjunagan wisman menurun karena mengalami low season. Setiap tahun juga seperti itu. Puncak kunjungan meningkat itu pada Juli hingga Desember, karena 3 event yang masuk sebagai event nasional, di laksanakan antara juli sampai Desember, seperti F8, Festival Phinisi, serta Lovely Desember, yang banyak mendatangkan wisman,” ungkapnya.
Bukan hanya tingkat kunjungan, tingkat penghunian kamar (TPK) hotel dengan klasifikasi bintang pada Mei ini juga menurun 2,92 persen, dibandingkan TPK pada April 2018.
Akmal menyebutkan, secara angka statistik pada Mei 2018 tingkat penghunian kamar hotel sebesar 49,18 persen atau lebih rendah dari April 2018 yang mencatat sebanyak 52,10 persen.
Ia menyatakan, rata-rata lama menginap tamu asing dan domestik pada hotel berbintang di Sulsel selama Mei itu sekitar 3,54 hari dan 1,79 hari./Komang Ayu