KPR GAEESSS, SASAR GENERASI MILLENIAL YANG INGIN BELI RUMAH

208
Wakil Sekjen DPP REI Arief Mone, bersama Executive Vice President Non Subsidized Mortgage & Consumer Lending Division Bank BTN, Suryanti Agustinar, saat melaunching program KPR Gaeesss, di Fireflies Cafe Makassar, pekan lalu.

BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR —  Besarnya potensi pasar properti di segmen kaum milenial tidak hanya dilirik oleh para pengembang, ternyata kalangan perbankan sebagai penyalur Kredit Pemilikan Rumah (KPR) juga berinovasi agar generasi yang lahir antara 1980 – 1990-an yang rata-rata kini sudah masuk ke dalam angkatan kerja, dapat difasilitasi pembiayaan KPR-nya.

Milenial pada umumnya adalah anak-anak dari generasi Baby Boomers dan Gen-X yang tua. Milenial kadang-kadang disebut sebagai “Echo Boomers” karena adanya ‘booming’ (peningkatan besar) tingkat kelahiran.

Dalam 5 – 10 tahun ke depan, kaum milenial diprediksi, menjadi kelompok terbesar pembeli properti di Indonesia. Namun banyak survei mengungkapkan, mereka akan kesulitan membeli rumah, karena kecenderungan mementingkan gaya hidup boros, senang traveling, dan belum memprioritaskan tempat tinggal (rumah).

Salah satu bank yang sedang konsen memfasilitasi pembiayaan KPR kaum milenial adalah PT Bank Tabungan Negara (BTN). Saat ini, perusahaan tersebut menawarkan produk inovatif, yang menyasar segmentasi kaum milenial.

Produk tersebut dikemas dalam Program KPR Gaeesss, memudahkan generasi millenial untuk membeli rumah pertamanya. Produk ini sebelumnya telah dirilis di beberapa kota besar di Indonesia, di antaranya Jakarta dan Surabaya.

Menurut Executive Vice President Non Subsidized Mortgage & Consumer Lending Division Bank BTN, Suryanti Agustinar, Makassar merupakan kota terbesar di kawasan Indonesia bagian Timur, memiliki potensi pasar properti untuk segmen milenial yang sangat signifikan. Karena itu, BTN optimis dapat menjadi market leader di Makassar untuk KPR di segmen milenial.

“Produk KPR Gaeesss sengaja dihadirkan BTN, untuk menyesuaikan kebutuhan dan karakter generasi milenial yang ingin mendapatkan hunian murah, baik rumah tapak maupun apartemen secara cepat, mudah dan terjangkau. Selain itu, produk ini juga memberikan kemudahan pengajuan aplikasi, dan biaya yang terjangkau untuk uang muka, biaya provisi, dan administrasi,” ujarnya.

Baca Juga :   BALITHAI LAND SUDAH TERJUAL 111 UNIT

Suryanti menyatakan, kriteria calon debitur fixed income dengan masa kerja minimal 1 tahun dan non fixed income. Calon debitur BUMN, ASN, TNI, POLRI, Usia calon debitur 21 hingga 30 tahun. Maksimal plafon KPR/KPA BTN disesuaikan dengan permohonan calon debitur, maksimal jangka waktunya 20 tahun (KPA), 30 tahun (KPR) sesuai suku bunga promo yang berlaku.

“Kebijakan uang muka mulai dari 1% diberikan dengan ketentuan berlaku untuk Fasilitas Kredit Pertama (FK-1), FK-2 dan seterusnya menggunakan uang muka sesuai dengan ketentuan LTV KPR/KPA indent atau ready stock,” jelasnya.

Menurut Suryanti, keunggulan utama produk ini adalah BTN memasukkan biaya proses KPR dalam plafon kredit, dan nasabah tidak perlu mengendapkan dananya di rekening. Sementara, suku bunga kredit yang kami berikan hanya 8,25 persen fixed selama 2 tahun.
Khusus untuk debitur KPR rumah pertama, uang muka atau down payment (DP) yang dibutuhkan minimal 1 persen. Selain itu, pihaknya juga memberikan diskon biaya provisi maupun administrasi sebesar 50 persen. Biaya-biaya proses KPR tersebut, akan dimasukkan dalam plafon kredit.

Adapun kemudahan lain dari KPR Gaeesss, program ini dikemas bersama dengan KPR Zero, yang artinya debitur bisa mendapatkan cuti membayar utang pokok hingga 2 tahun. KPR Gaeesss juga memberikan pilihan tenor kredit yang panjang, 20 tahun untuk KPA dan 30 tahun untuk KPR.

Untuk bisa mendapatkan fasilitas KPR Gaeesss, adalah mereka anak muda yang sudah bekerja minimal 1 tahun, dan cara pengajuannya harus melalui online. Ditambahkan Suryanti, karena program ini terbilang baru, makanya pihaknya tidak muluk-mu luk menargetkan nilai penyaluran kredit. BTN menargetkan KPR Gaeesss bisa membukukan kredit baru sebesar Rp 1,5 triliun hingga Desember 2018, atau sekitar Rp 500 miliar per bulan.

Baca Juga :   KEMENTERIAN PUpr AKAN KEMBANGKAN HUNIAN BERBASIS KOMUNITAS

Hingga akhir September 2018 lalu, BTN telah menyalurkan KPR secara nasional sebesar Rp 199,2 triiliun. Angka ini naik 18,6 persen dibanding periode yang sama tahun lalu./Nur Rachmat