KPPU VI Makassar Temukan Minyak Goreng Curah, Pasokannya Berkurang

156

BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Terkait adanya laporan minyak curah dari distributor, kosong dan terhambat ke pasar, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Wilayah VI Makassar, bersama Kepala Dinas Perdagangan Sulsel, turun melakukan pengecekan langsung harga minyak goreng di pasar-pasar.

Salah satunya Pasar Terong Makassar, ditemukan pedagang menjual harga minyak goreng kemasan dan botolan, dengan harga di atas harga HIT. Bahkan harga yang tinggi dan bervariasi setiap pedagang minyak goreng tersebut, Rabu (25/1/2023).

 

“Tadi kita cek, ada yang jual di atas harga HIT Rp14.000, ada juga Rp17.000 hingga di atasnya. Masing-masing pedagang jualannya berbeda-beda, sementara distributor diduga mengalami keterlambatan atau terhambat dan kosong, untuk ke pasar-pasar tradisional di kota Makassar,” ungkap Kepala Wilayah VI Makassar KPPU, Hilman Pujana.

Adanya kendala-kendala ini, lanjutnya, dikarenakan pasokan sejak awal Januari tahun 2023. Pedagang mengakui sudah tidak mendapatkan minyak curah, hingga berimbas ke minyak kemasan dan botolan. Ini akan ditindaklanjuti ke jalur distribusi di Sulsel atau produsen, seperti apa pasokan yang menghambat.

“Pihak dari kami KPPU akan melakukan pengecekan ke tangki-tangki distributor, yang menjadi kendala terhambatnya dan kosong minyak curah tersebut,” tutur Hilman.

Sementara, Kepala Dinas Perdagangan Sulsel, Andi Arwin Azis menjelaskan, peninjauan lapangan ini atas instruksi Gubernur Sulsel, melalui Kemendagri terkait pengendalian inflasi.

“Poin penting yang harus ditindaklanjuti daerah adalah bagaimana Pemda dan Pemprov turun langsung melakukan pengawasan, pemantauan harga dan terutama menjamin pasokan,” ujarnya.

“Harga bisa dipastikan terjaga, mulai dari tingkat pasar, untuk mengetahui langsung harganya, maka orang yang berwenang turun langsung ke lapangan,” tambah Andi Irwan.

Menurutnya, sebentar lagi kita akan menghadapi Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN). Hal ini biasanya dibarengi dengan kenaikan harga.

Baca Juga :   TW IV/2020, Neraca Perdagangan Sulsel Surplus 198 Juta USD

“Inilah bagian upaya upaya kita berkolaborasi dengan seluruh lembaga terkait, untuk bagai mana kita bisa menstabilkan pasokan, tentu menjaga agar harga-harga ini tidak naik, sehingga daya beli masyarakat semakin baik. Ini tentu berkonstribusi terhadap turunnya laju inflasi tersebut,” pungkasnya.

Nur Rachmat