BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR — Komunitas Tangan Di Atas (TDA) terus berkomitmen untuk memberi ruang pengembangan bisnis bagi para pelaku UMKM di Makassar. Komunitas yang berisi ratusan pelaku UMKM di Makassar ini akan terus berupaya untuk mendorong seluruh pelaku UMKM berkembang.
Tda telah hadir di empat daerah di Sulsel, seperti Parepare, Makassar dan Luwu Raya. Untuk di Makassar, TDA telah memiliki 300 member. “Kami berikan ruang untuk belajar. Memberikan contoh bagi member kami agar mereka tidak melakukan langkah yang salah atau jatuh ke lubang yang salah,” tutur Ketua Community TDA Makassar, Rachmat Almu Arif saat ditemui di Hotel Clarion Makassar, belum lama ini.
Ia mencontohkan, jika sesama anggota TDA saling memberdayakan dengan membeli produk atau pun sesuatu yang diinginkan oleh anghota lainnya. Hal ini dilakukan agar sesama anggota dapat meningkatkan usaha dengan juga membantu perkenalan ke pihak luar dari anggota TDA.
“Kontribusi bagi yang ingin bergabung sebesar Rp 300.000. Dan kami juga memberikan pilihan apakah ingin mengikuti kelas berbayar atau tidak,” jelasnya. Ada banyak pelaku UMKM yang telah bergabung seperti Brocil, Percetakan Pelangi, Kampung Merdeka dan masih banyak yang lain. Ia mengaku jika sudah tak lagi disebut satu-satu karena sebanyak 150 member yang masih aktif.
TDA cabang Makassar menargetkan 100 anggotanya bisa menjadi miliarder tahun 2019 mendatang. Sementara itu, komunitas TDA pusat di Jakarta menargetkan hinga 10.000 miliarder. “Tahun 2019 ditargetkan menjadikan member TDA 100 miliarder. Kita tidak target pada peningkatan jumlah member, tapi lebih ke kualitas tiap member,” ujar Rachmat.
Dikatakannya, untuk mencapai target tersebut, para member diberi berbagai ilmu mengenai kewirausahaan dengan mengikuti program kelas yang dibuka komunitas ini. Tak hanya itu, berbagai kegiatan juga diselenggarakan guna meningkatkan semangat peserta. “Diantaranya mengadakan Festival Marketing dan Bisnis, setahun sekali juga ada festival wirausaha. Bulan April pas hari kartini kita mau adakan womenpreneur. Bulan Juli ada gathering, bulan Oktober kita ada pesta wirausaha,” ungkapnya.
Komunitas yang berdiri di Makassar sejak 2011 ini juga memiliki program sendiri yang dinamai ‘Beli TDA’. Dalam program tersebut, para member saling mendukung dengan memanfaatkan produk antar anggota. “Jadi jika kami butuh suatu produk, kami beli produk dari member sendiri. Sebenarnya, kita belum ada galeri display, tapi kita ada TDA center, yang digunakan sebagai tempat belajar. Letaknya di Jalan Hertasning,” jelasnya./Komang Ayu