BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Mendorong percepatan pengembangan UMKM dan industri kreatif serta perluasan digitalisasi pembayaran di Sulawesi Selatan (Sulsel), Bank Indonesia menggelar “Karya Kreatif Sulawesi Selatan (KKS) X South Sulawesi Festival Digital (Digifest) 2024”, 26-30 Juni 2024.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Selata n (KPwBI Sulsel), Rizki Ernandi Wimanda menyebutkan, ekonomi kreatif berperan penting terhadap perekonomian Indonesia. Data Kemenparekraf pada 2022, 6,4% PDB Nasional disumbang sektor ekonomi kreatif, utamanya kuliner, fashion dan kriya. Kemudian data Sakernas 2022, ekonomi kreatif juga menyumbang share tenaga kerja 17,73%, sehingga dari 100 orang yang bekerja terdapat 17-18 orang yang pekerjaannya di sektor ekonomi kreatif.
“Penyerapan tenaga kerja di sektor ekonomi kreatif utamanya pada subsektor kuliner, fashion dan kriya dengan pangsa 94%,” ujar Rizki.
Sulsel, selain sebagai pusat ekonomi di kawasan timur Indonesia, juga merupakan Provinsi yang kaya potensi ekonomi kreatif yang menyerap 461 ribu tenaga kerja pada 2022 atau meningkat 9,1% dibanding tahun sebelumnya.
Potensi seperti ragam kain, pakaian, aksesoris, kerajinan dan budaya, juga berperan menjadi sumber pendapatan masyarakat, menciptakan lapangan kerja, mendorong ekspor, yang pada akhirnya mendorong pengembangan ekonomi Sulsel.
Mengadopsi teknologi pembayaran digital, seperti uang elektronik dan QRIS, pelaku usaha kreatif dapat lebih mudah dan cepat bertransaksi, mengefisienkan operasional, serta memperluas pasar hingga ke mancanegara.
“Potensi ini harus dioptimalkan melalui berbagai inovasi kebijakan, termasuk peningkatan literasi digital dan akses lebih luas terhadap layanan keuangan digital. Sehingga ekonomi kreatif di Sulsel tumbuh lebih pesat dan berkontribusi lebih signifikan terhadap perekonomian daerah,” tambahnya.
Sepanjang 2024, indikator sistem pembayaran (SP) ritel non-tunai di Sulsel tumbuh positif. Transaksi e-commerce produk fashion, baik pembelian maupun penjualan, tumbuh positif. Pembelian produk mencapai Rp 1 triliun (naik 54% yoy), sementara penjualan produk tercatat Rp 100 miliar (naik 29% yoy). Transaksi uang elektronik naik 22,9% yoy menjadi Rp3,4 triliun dengan volume 39 juta transaksi. Selanjutya transaksi QRIS tumbuh signifikan mencapai Rp3,3 triliun (naik 175% yoy) dengan volume 23 juta kali (naik 149% yoy), didukung 989.966 merchant dan 1.134.085 pengguna.
Perkembangan positif beberapa indikator transaksi keuangan digital di Sulsel sebut Rizki, menunjukkan akseptasi masyarakat terhadap teknologi keuangan semakin meningkat.
Namun demikian, ia memandang perlu untuk terus memaksimalkan potensi yang ada, mengingat beberapa indikator keuangan lain masih berada di bawah rata-rata nasional, seperti tingkat literasi keuangan sebesar 36,88% dan indeks literasi digital sebesar 3,49.
Mengakselerasi pengembangan UMKM dan industri kreatif serta perluasan digitalisasi pembayaran itulah, BI menggelar KKS X Digifest 2024. Mengangkat tema “COTO MAKASSAR” atau “Collaborating Creative Economy and Digital Payment to make South Sulawesi as Advanced Region“.
KKS X South Sulawesi Digifest 2024 meliputi pameran produk UMKM, fashion show, talkshow seputar pengembangan UMKM, pembayaran digital, perlindungan konsumen, promo transaksi kopi menggunakan QRIS dan dimeriahkan berbagai lomba kreatif, fashion show serta hiburan artis/musisi lokal.
KKS X South Sulawesi Digifest, salah event untuk mendukung kegiatan nasional, Karya Kreatif Indonesia (KKI) X Festival Ekonomi dan Keuangan Digital (FEKDI) yang bakal dilaksanakan di Jakarta Agustus mendatang.
Penjabat (Pj) Gubernur, Prof. Zudan Arif Fakrulloh yang bersama-sama membuka KKS X South Sulawesi Digifest 2024, menyatakan sangat mendukung kegiatan tersebut karena tentu sangat bermanfaat. Ia pun mengajak semua pihak meramaikan Digifest 2024 agar ekonomi daerah ini tumbuh lebih cepat.
Bali Putra