BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Kinerja perbankan di Provinsi Sulawesi Selatan Agustus 2023 mengalami pertumbuhan positif secara year on year (YoY). Untuk Aset, tumbuh 10,13%, Dana Pihak ketiga (DPK) tumbuh sebesar 6,99% dan Kredit 12,18%. Dari sisi tingkat risiko kredit yang tercermin dari NPL, terjaga di angka 2,91%.
Hal itu disampaikan Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 6 Sulawesi, Maluku dan Papua (Sulampua), Darwisman pada seremonial puncak Bulan Inklusi Keuangan (BIK) FinExpo 2023 di Anjungan Losari, Sabtu (28/10/2023) malam.
Dikatakan, aset perbankan di Sulsel Agustus 2023 sebesar Rp184,58 triliun, DPK sebesar Rp123,05 triliun dan Kredit Rp150,74 triliun.
Untuk indikator fungsi intermediasi LDR mencapai 121,75%. Mengindikasikan kebutuhan kredit masyarakat Sulawesi Selatan yang tinggi, sehingga bank harus mengambil likuiditas tambahan dari kantor pusat maupun memperkuat modal untuk memenuhi permintaan kredit masyarakat.
Sementara dari sektor pasar modal, Darwisman menyebutkan, tingkat inklusi masyarakat terhadap produk saham, reksadana dan Surat Berharga Negara (SBN) mengalami pertumbuan cukup signifikan. Tercermin dari jumlah rekening investasi yang mencapai 383.621 rekening atau tumbuh sebesar 42,21%.
“Transaksi saham Agustus 2023 mencapai Rp11,35 triliun,” katanya
Dari total rekening investasi, share terbesar adalah reksadana yang mencapai 274,544 atau sekitar 71,57%. Kemudian saham 94,632 rekening atau 24,67% dan SBN sebanyak 14,445 rekening atau sekitar 3,77%.
Rismayanti