BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Kantor Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Sulawesi Selatan memastikan kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Sulawesi Selatan (Sulsel) hingga April 2024 tetap terjada positif. Kondisi ini akan terus diperkuat dalam mendukung perlindungan masyarakat.
Hal itu terungkap dalam konferensi pers merilis kinerja APBN regional Sulsel yang digelar di Gedung Keuangan Negara (GKN) II Makassar, Rabu (29/05/2024). Kegiatan itu juga diselenggarakan live melalui kanal youtube s.id/APBNSulsel2024.
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (Kanwil DJPb) Sulsel, Supendi menyebutkan, ekonomi Indonesia hingga April 2024 tumbuh kuat, didorong kuatnya permintaan domestik dari belanja negara dan aktivitas terkait pemilu, juga kenaikan gaji Aparatur Sipil Negara (ASN) serta pencairan THR.
Pada regional Sulawesi Selatan (Sulsel), ekonomi tumbuh 4,82% secara tahunan (yoy). Tingkat inflasi masih terkendali sebesar 2,61% (yoy), berada pada rentang sasaran 3%+1. Inflasi secara bulanan (m to m) 0,15% dan tingkat inflasi year to date (ytd) sebesar 1,20%. Sementara Nilai Tukar Petani (NTP) sebesar 116,80.
Dari sisi ekspor, kata Supendi, komoditas seperti Nickle Matte, Ferro-Nickle, Rumput Laut, Karaginan dan Semen, Pakan Ternak masih menjadi penyumbang terbesar dengan Jepang sebagai negara tujuan ekspor terbesar. Disusul Cina, Australia, USA dan Taiwan.
Dari sisi impor, komoditas penyumbang terbesar diantaranya Gandum, BBM, Bungkil, Gula dan Kokas Batubara dengan negara impor terbesar dari Cina, Australia, Singapura, Thailand dan Brazil.
Neraca Perdagangan April 2024 surplus sebesar 40,54 juta US$. Meski terkontraksi -33,05% (YoY), nilai ekspor tercatat 115,77 juta US$, sementara nilai impor tercatat 75,23 juta US$, menurun 28,04% (yoy).
Dari sisi pendapatan APBN Sulsel hingga 30 April 2024, Rp5,31 triliun atau 31,76% dari target. Angka ini meningkat 8,96% (yoy). Sementara dari sisi Belanja mencapai Rp16,94 triliun atau 30,89% dari pagu. Angka ini meningkat 12,63% (yoy).
“Pertumbuhan Belanja dan APBN Sulsel tetap solid dalam menjaga pemulihan ekonomi dan melindungi masyarakat berlanjut,” ujar Supendi.
Belanja Pemerintah Pusat (BPP) Sulsel mencapai Rp16,94 triliun atau sebesar 30,89% dari pagu dan meningkat 12,63% (yoy). Belanja ini difokuskan untuk percepatan penyelesaian infrastruktur perioritas dan dukungan persiapan pelaksanaan pemilu. Tren realisasi Belanja APBN Anging Mammiri menunjukkan percepatan dan akselerasi dipengaruhi pelaksanaan pemilu dan pembayaran THR.
Belanja Transfer Ke Daerah (TKD) Sulsel terealisasi sebesar Rp10,32 triliun atau 32,47% dari pagu, meningkat 10,46% (yoy). Realisasi Belanja TKD utamanya dipengaruhi penyaluran Dana Alokasi Umum (DAU), diikuti Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik, Dana Desa, Dana Bagi Hasil (DBH) dan Insentif Fiskal.
“Pada April 2024 terjadi akselerasi pada penyaluran DAU sehingga keseluruhan TKD mengalami pertumbuhan positif setelah bulan sebelumnya mengalami kontraksi tipis,” sebutnya.
Dalam kegiatan itu, hadir juga sebagai pemateri Kepala Kanwil DJP Sulselbartra, Heri Kuswanto, Kepala Bidang Kepabeanan dan Cukai, Kanwil DJBC Sulbagsel, Zaeni Rokhman dan Plt. Kepala Bidang Kepatuhan Internal, Hukum dan Informasi, Kanwil DJKN Sulseltrabar, Bertua dengan moderator Kepala BDK Makassar, Rohmat Wahyudi.
Bali Putra