BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR — Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) menambah beban bagi industri properti yang tengah melesu. Tahun ini BI 7 days reverse repo rate sudah naik di posisi 5,5%.
“Ketua REI Sulsel, M Sadiq mengatakan, kenaikan suku bunga acuan akan menahan permintaan hunian. Melemahnya nilai tukar rupiah ini juga berdampak buruk bagi industri properti. “Terutama berdampak pada kenaikan material impor, yang pastinya menaikkan harga pokok penjualan dan akan terjadi kenaikan harga rumah,” ujarnya.
Hal tersebut menyebabkan akan terjadi penurunan daya beli masyarakat.
Meski begitu, pihaknya menyambut baik relaksasi kebijakan uang muka pembelian hunian oleh BI, melalui penyesuaian loan to value (LTV). Melalui kebijakan itu, BI memberikan keleluasaan bagi perbankan untuk menyalurkan KPR dengan DP 0%.
“Kebijakan ini sangat membantu terutama non subsidi. Tapi peningkatanya belum bisa kita prediksi karena baru berlaku bulan ini,” ungkapnya.
Ia pun berharap regulasi yang di keluarkan perbankan dalam penyaluran kredit dipermudah. /Komang Ayu