BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Kementerian Kelautan dan Perikanan menjamin ketersediaan ikan pada masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Berbagai upaya dilaksanakan, salah satunya turun langsung memantau stok ikan di sentra penyedia pangan sehat (pasar tradisional, pasar modern dan pelabuhan perikanan), sekaligus diskusi dengan pelaku utama aktivitas jual beli ikan. Juga melakukan pengawasan mutu produk perikanan untuk memastikan produk yang dikonsumsi masyarakat aman dan bermutu.
Sejalan dengan hal tersebut, Badan Mutu KKP Makassar melaksanakan kegiatan pendataan ketersediaan stok ikan dan pengawasan mutu produk perikanan di Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Paotere, Kamis (26/12/2024). PPI Paotere dipilih mengingat mobilitas dan lalu lintas sandar kapal motor nelayan cukup tinggi. PPI Paotere juga telah ditetapkan sebagai PPI higienis.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Mutu KKP Makassar Mohammad Zamrud turun langsung dalam kegiatan tersebut. Ia mengatakan, saat libur Nataru, semua unit kerja Badan Mutu KKP di seluruh wilayah Indonesia melakukan pemantauan ketersediaan stok ikan dan melakukan pengawasan mutu produk perikanan.
“Kami akan terus memantau stok ikan di Makassar hingga tahun baru. Lokasi pengawasannya, kami fokuskan di pasar tradisional, pasar modern dan pelabuhan perikanan,” jelasnya.
Berdasarkan pantauan, jenis ikan yang dominan diperjualbelikan, bandeng, cakalang, kakap putih, cumi-cumi dan udang putih. Berasal dari kapal penangkap yang beroperasi di WPP 713 (Selat Makassar, Teluk Bone, Laut Sulawesi, Selat Flores).
“Terjadi kenaikan harga pada ikan yang diperjualbelikan di PPI Paotere pada range Rp10.000 – Rp30.000/kg. Disebabkan cuaca ekstrim yang melanda kota Makassar dan sekitarnya dua minggu terakhir,’ sebutnya.
Kenaikan harga ikan terjadi pada jenis ikan demersal (kerapu, baronang, katamba dan kuwe) dan ikan pelagis (cakalang, layang, baby tuna). Stok ikan di PPI Paotere tidak terlalu terdampak dengan cuaca ekstrem karena penjual ikan sudah mengantisipasi dengan melakukan penyimpanan dingin melalui box fiber selama berhari-hari. Aktivitas bongkar produk perikanan juga masih terlihat selama musim penghujan.
Sementara kegiatan pengawasan mutu produk perikanan dilakukan dengan pengambilan contoh uji pada ikan cakalang, udang, katamba, cumi-cumi dan bandeng oleh inspektur mutu. Kemudian dilakukan pengujian sensori dan uji formalin. Nilai uji sensori bernilai baik dan uji formalin hasilnya negatif.
Hasil penilaian sarana prasarana di lokasi pemantauan menunjukkan kondisi sarpras pada PPI Paotere bernilai baik dimana terdapat pabrik es, air bersih tersedia, saluran pembuangan air memiliki kemiringan yang cukup, fasilitas sanitasi tersedia dan memadai, cara penanganan dapat mencegah kontaminasi silang serta tingkah laku pekerja yang menangani produk telah menjaga kebersihan individu.
Editor : Bali Putra