BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR — Menjadi seorang pemimpin di salah satu perusahaan besar, diakui pria kelahiran Bone 12 Mei 1971, sebagai sebuah tantangan selama menapaki karir di PT Semen Tonasa. Sebelumnya menjabat direktur keuangan PT 4Semen Tonasa, sampai akhirnya diberi amanah sebagai Direktur Utama, menggantikan Ir Andi Unggul Attas MBA, yang diangkat sebagai komisaris utama di salah satu anak perusahaan PT Semen Indonesia.
Setelah lulus di bangku perkuliahan pada tahun 1997 di Universitas Hasanuddin (Unhas), sarjana Ekonomi Akuntansi ini memulai karirnya PT Semen Tonasa sejak 1998 sebagai staf. Kemudian 2006-2012 diberi amanah menjadi Kepala Departemen Akuntansi PT Semen Tonasa.
“Sebelum saya masuk di PT Semen Tonasa, pada tahun 1996 sampai 1998 saya pernah bekerja di PT Rante Mario (Humpus Group). Alhamdulliah pada tahun 2015 saya di angkat menjadi Direktur Keuangan di Semen Tonasa. Tak lama kemudian saya kembali di beri amanah untuk menjadi direktur utama sejak 2017 hingga saat ini,” ungkap Subhan.
Pengumuman Dirut baru berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahunan 2017 PT Semen Tonasa, Senin (24/7/2017) di Jakarta. Hasil rapat ditetapkan direksi PT Semen Tonasa yakni Direktur Utama Subhan, Direktur Keuangan PT Semen Tonasa Bambang Eko, Direktur Produksi PT Semen Tonasa Bambang Haryanto, Direktur Komersial Semen Tonasa Ir Tri Abdisatrijo.
Subhan mengatakan, bekerja di perusahaan besar membuatnya terus tertantang dengan posisi yang dipegang saat ini. “Begitu banyak tantangan yang saya harus hadapi, tetapi dengan begitu membuat saya lebih maju untuk bekerja dan belajar sebagai pemimpin,” tuturnya.
Yang terpenting buat saya, dalam menjalani semua itu ialah kejujuran dan integritas dalam bekerja. Kedua hal tersebut sangat bersinambungan, dan hal tersebut merupakan prinsip saya dalam bekerja selama ini.
Pria yang akrab dengan kalangan jurnalis ini tinggal di Kompleks Khatulistiwa, Jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Makassar. Cukup “gaul” bertetangga, saat libur akhir pekan, Subhan suka melenggang ke warung kopi, bersama warga sekompleksnya./Komang Ayu