BISNISSULAWESI.COM, KENDARI – Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 1 Desember 2021 di Kendari, Sulawesi Tenggara.
Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Tema yang diusung pada hari ini yaitu “Dampak Positif Bermedia Sosial”. Kegiatan webinar kali ini merupakan bentuk kerjasama dengan Universitas Muhammadiyah Kendari dan STIE Kendari.
Webinar yang dipandu oleh Fritz Wongkar selaku moderator ini diikuti oleh 495 peserta serta menghadirkan empat narasumber, di antaranya Dekan Fakultas Pendidikan Universitas Muhammadiyah Kendari Tri Indah Rusli, Pemengaruh dan Komite Pemuda MES (Masyarakat Ekonomi Syariah) Abdul Azzam Lathif, Dosen Universitas Muhammadiyah Kendari Adam, serta Akademisi dan Praktisi Ilmu Komunikasi dan Broadcasting Ardian.
Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa.
Berikutnya, sesi pemaparan materi dimulai dengan narasumber pertama yaitu Tri Indah Rusli yang membawakan tema “Penyambutan Gen A: Kesempatan dan Tantangan di Keterampilan Digital”.
Indah menuturkan, beberapa peluang pekerjaan dan bisnis dalam dunia digital, di antaranya menjadi dropshipper, narablog, pemengaruh, podcaster, dan lain sebagainya. “Di dunia maya, branding digital menjadi penting, salah satu keuntungannya adalah potensi untuk menjadi viral,” ujarnya.
Abdul Azzam Lathif selaku pemateri kedua membawakan tema “Bebas Namun Terbatas: Berekspresi di Media Sosial”. Azzam menuturkan bahwa pasal yang mengatur tentang kebebasan berpendapat di Indonesia sering bertabrakan dengan UU ITE, khususnya pasal 27 ayat 3. “Apabila ditinjau dari sudut pandang etika kebajikan, maka tidak sepenuhnya sempurna dalam menjamin kebebasan termasuk di media sosial,” tutur dia.
Untuk pemateri ketiga, tema yang dibawakan adalah “Penggunaan Bahasa yang Baik dan Benar di Dunia Digital” oleh Adam. Dalam sesinya, Adam memaparkan tentang apa saja yang harus dilakukan di media sosial, salah satunya sikap dalam menanggapi komentar negatif. “Jangan panik apalagi emosional. Bersikaplah biasa saja atau justru mengabaikannya,” pesannya.
Adapun, pemateri terakhir pada sesi hari ini adalah Ardian dengan tema “Keamanan Digital”. Ia menuturkan dua jenis identitas digital, yakni yang terlihat maupun yang tidak terlihat. “Untuk melindungi identitas digital, hindari penggunaan tanggal lahir dan nama ibu kandung sebagai identitas digital, rutin perbaharui kata sandi, serta lindungi identitas digital di berbagai akun platform digital yang digunakan,” kata dia.
Setelah pemaparan materi, kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu moderator. Para peserta terlihat antusias mengajukan pertanyaan kepada narasumber. Dalam kesempatan tersebut, panitia memberikan apresiasi berupa uang elektronik masing-masing senilai Rp100.000 kepada 10 penanya terpilih.
Salah seorang peserta bertanya mengenai bagaimana cara menyikapi hoaks yang masuk dalam grup obrolan. Menurut Azzam, kita harus menangkisnya terlebih dahulu, lalu memberikan umpan balik sesuai fakta yang ada.
Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan informatif yang disampaikan narasumber terpercaya.
Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, silakan kunjungi https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.