BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR — Memasuki tahun 2018, PT Pegadaian (Persero) segera menyesuaikan diri dengan era digital agar tidak ketinggalan dengan perusahaan jasa keuangan lainnya yang sudah menggunakan financial technologi.
Agaknya, tantangan era digital mendorong BUMN itu bergerak untuk mengintegrasikan usahanya dengan teknologi. Tidak terkecuali PT Pegadaian yang berencana menanam investasi Rp440 miliar untuk mengembangkan platform digital.
Salah satu program yang akan diinisiasi PT Pegadaian adalah Pegadaian Digital Service(PDS). Dengan layanan tersebut, peserta dapat melakukan gadai barang secara online. Rencananya, layanan itu diluncurkan pada awal 2018.
”Kami siap menjawab tantangan di era digitalisasi dengan meluncurkan Pegadaian Digital Service ini. Pelayanan kami bisa dilakukan lewat gadget,” ujar Kepala Kantor Pegadaian Wilayah VI Makassar, Benzani, kepada wartawan belum lama ini.
Benzani mengatakan dengan adanya aplikasi tersebut diharapkan dapat merambah pasar masyarakat milenial. Sekaligus memberikan kemudahan bagi nasabah yang memiliki waktu terbatas. “Sehingga pengajuan bisa dilakukan dari rumah. Emasnya dipotret kemudian di taksir dan pegawai kami yang akan datang mengambil emasnya. Uang akan ditransfer melalui rekening,” jelasnya.
Sebelumnya PT Pegadaian (Persero) Kantor Wilayah VI berupaya mengejar target penyaluran pinjaman di tahun ini. Perusahaan pelat merah tersebut memprediksi pencapaian di tahun ini berkisar Rp4,3 triliun.
Benzani menuturkan, memasuki tutup tahun ini, banyak tantangan yang dihadapi. Maklum saja, di periode ini bisnis perusahaan masih melambat dan belum melaju kencang. “Penyaluran pinjaman secara rata-rata harian masih tumbuh hampir 13 persen. Posisi akhir tahun kemungkinan masih bisa tumbuh tapi cuma 16 persen -18 persen karena ada natal,” paparnya.
Sebenarnya, sejak awal hingga tutup tahun ini, Pegadaian membidik bisa mencatat penyaluran pinjaman sejumlah Rp 4,57 triliun. Namun target tersebut sengaja diturunkan lantaran beberapa faktor. Lesunya ekonomi dalam negeri juga menjadi imbas sehingga berbuntut pada pertumbuhan industri yang belum meningkat.
Penghambat lainnya yakni terdampak dari jumlah pengangguran yang bertambah sehingga sektor informal meningkat. Hingga November 2017, Pegadaian mencatat nominal penyaluran pinjaman mencapai Rp 4,23 triliun. Kendati masih belum menyentuh target, Benzani bilang di lini bisnis ini mampu mencatatkan pertumbuhan per harinya./Komang Ayu