BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Belum lama ini Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar mencanangkan Kota Metaverse atau yang lebih dikenal dengan Makaverse.
Hal itu mengundang banyak pro dan kontra di pelbagai kalangan. Ada yang mendukung ada pula yang mengatakan ‘tak masuk akal’.
Hal ini juga mendapat perhatian dari Pengamat Ekonomi Sulsel, Marsuki DEA.
Marzuki DEA lmemberikan apresiasi positifnya terhadap Inisiasi Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan ‘Danny’ Pomanto,
Menurut Marsuki, Makaverse adalah sebuah terobosan yang sangat bagus.
“Saya di warung kopi waktu itu banyak pro dan kontra tapi Tuhan itu membuka jalan dan menitipkan hal-hal baik. Seperti pada Makaverse ini, saya pikir ini suatu hal yang bukan imajinator lagi. Kalau bukan sekarang diterapkan sebagai kota besar, akan terlambat,” ucapnya.
Marsuki pun memberikan slogan ‘sudah saatnya sekarang atau tidak akan pernah’ yang artinya Ia melihat adanya peluang serta potensi pertumbuhan ekonomi yang akan membuka pasar-pasar baru bagi anak muda kreatif masa depan.
Sementara, Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan ‘Danny’ Pomanto, mengungkapkan, makaverse sendiri bukan hal yang sehari difikir langsung terjadi. Makaverse ini dipikirkan matang jauh sebelumnya.
Metaverse adalah bagian internet dari realitas virtual bersama yang dibuat semirip mungkin dengan dunia nyata dalam dunia internet tahap kedua.
“Jadi ini lanjutan dari program sebelumnya yakni Sombere and Smartcity dengan menggabungkan kearifan lokal pada kemajuan teknologi informasi. Kita akan hidup di masa depan, semua akan beralih ke teknologi. Bisa kita gunakan di segala bidang sektor,” ujarnya.
Karenanya, Danny berharap proses makaverse di Makassar ini dapat diterima di kalangan masyarakat dengan baik, agar masyarakat kedepannya dapat beradaptasi dengan kecanggihan teknologi yang mumpuni.
Marwiah Syam