// ]]> -->
BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) per sektor usaha di Sulawesi Selatan (Sulsel) hingga Desember 2023, mencapai Rp15,49 triliun. Mengalami penurunan atau pertumbuhan negatif sebesar -12,2% dibanding tahun sebelumnya.
Hal itu diungkapkan Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Sulsel, Supendi saat konferensi pers yang digelar Kantor Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Sulawesi Selatan, Selasa (30/01/2024).
Konferensi pers berlangsung di GKN Makassar, juga menghadirkan Kepala Bidang PPA II, Kanwil DJPb Prov. Sulsel, Wahyu Harmono, Kepala Bidang DP3, Kanwil DJP Sulselbartra, Soebagio, Kepala Seksi Penerimaan dan Pengelolaan Data, Kanwil DJBC Sulbagsel, Stefanus Palinggi dan Kepala Seksi Informasi, Kanwil DJKN Sulseltrabar, Bertua.
Lima sektor usaha tertinggi dalam penyaluran KUR di Sulsel, Pertanian, Perburuan dan Kehutanan masih menjadi sektor usaha terbesar penyaluran KUR yakni Rp6,6 triliun. Disusul sektor usaha Perdagangan Besar dan Eceran Rp5,6 triliun. Kemudian, Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan dan Perorangan lainnya Rp1,2 triliun, Industri Pengolahan Rp728,8 miliar dan Perikanan Rp640,03 miliar.
Sedangkan lima perbankan terbesar dalam penyaluran KUR Bank Rakyat Indonesia dengan 263.195 debitur dan penyaluran kredit Rp12,762 triliun, disusul Bank mandiri 11.111 debitur dengan penyaluran kredit Rp1,527 triliun, Bank Negara Indonesia 2.035 debitur dengan penyaluran kredit Rp482,41 miliar, Bank Syariah Indonesia 1.957 debitur dengan penyaluran kredit Rp233,88 miliar dan PT. Pegadaian Syariah 20.008 dbitur dengan penyaluran kredit Rp214,24 miliar.
Sementara itu, penyaluran Kredit Usaha Mikro (UMi) per sektor usaha hingga Desember 2023 mencapai Rp251,85 miliar. Mengalami pertumbuhan 17,3%. Perdagangan Besar dan Eceran menjadi sektor usaha terbesar penyaluran UMi sebesar Rp248,20 miliar disusul sektor usaha Pertanian, Perburuan dan Kehutanan sebesar Rp2,49 miliar.
Editor : Bali Putra
