Industri Jasa Keuangan Sulsel Tumbuh Positif, Aset Perbankan Mencapai Rp 152,30 Triliun

187

BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Meskipun di masa pandemi, perkembangan industri jasa keuangan di Sulawesi Selatan (Sulsel) posisi Agustus 2020 tetap tumbuh positif. Ditopang fungsi intermediasi yang tinggi dan disertai tingkat resiko yang tetap aman.

Hal ini dipaparkan Kepala Kantor OJK Regional 6 Sulawesi, Maluku dan Papua, Mohamad Nurdin Subandi saat jumpa awak media di Hotel Aston Makassar, Jumat, 9 Oktober 2020.

Dalam Press Confrence kegiatan Bulan Inklusi Keuangan 2020, Moha

Press Confrence kegiatan Bulan Inklusi Keuangan 2020, OJK Regional 6 Sulawesi, Maluku dan Papua, Jumat (09/10/2020). POTO : ISTIMEWA

mad Nurdin Subandi menyebutkan, total aset perbankan di Sulsel posisi Agustus 2020 tumbuh 0,64 persen year on year (yoy) dengan nominal mencapai Rp 152,30 triliun. Terdiri dari aset bank umum Rp 148,49 triliun dan aset BPR Rp 2,81 triliun.

Berdasarkan kegiatan bank, aset perbankan konvensional Rp 142,40 triliun dan aset perbankan syariah Rp 8,89 triliun. Kinerja intermediasi perbankan Sulsel terjaga pada level yang tinggi dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) 114,08 persen dan tingkat risiko kredit bermasalah berada di level aman 2,76 persen.

Sementara untuk Non Performing Loan (NPL) perbankan, tambah Mohamad Nurdin Subandi, berada di level aman. NPL perbankan Sulsel tetap terjaga di level aman 2,76 persen. Secara rinci, NPL bank umum berada di posisi 2,75 persen, sedangkan NPL BPR berada pada posisi 3,14 persen.

Baca Juga :   Terjaga Positif, APBN Sulsel Efektif Menjaga Stabilitas Pembangunan dan Ekonomi