IHSG Berpotensi Mengalami Koreksi Wajar pada Perdagangan, Jumat (6/8)

118

BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Konsisten bergerak di zona hijau sepanjang perdagangan, IHSG ditutup menguat ke level  6205.417 (+0.753%) pada perdagangan, Kamis (5/8). Sejalan dengan Nikkei yang menguat 0.53% dan  ASX 200 sebesar 0.11%.

Di sisi lain, terdapat HSI (-0.84%), SSEC (-0.31%) dan KOSPI (-0.13%) yang tercatat  melemah  pada sore hari ini (5/8).

Phinntraco Sekuritas mencatat, total Value pada perdagangan, Kamis (5/8) Rp 18.06 T, total volume 29.22 miliar lembar saham dan total frekuensi pasar sebanyak 1,904,075 kali transaksi.

Secara sektoral, mayoritas sektor yang terdapat di Bursa Efek Indonesia (BEI) berada di zona merah. Diantaranya terdapat Sektor Cyclical Consumer Goods (-1.40%), Infrastructure (-1.23%) dan Healthcare (-1.22%) yang melemah paling signifikan. Sementara itu, Sektor Finance (+2.67%), Transportasi (+0.48%) dan Technology (+0.33%) memimpin penguatan  pada perdagangan Kamis (5/8).

Lalu, bagaimana dengan preview IHSG untuk perdagangan esok?

Hasil riset Phintraco Sekuritas memperkirakan, IHSG berpotensi mengalami koreksi wajar pada perdagangan, Jumat (6/8). Proyeksi ini didasari terbentuknya pola three white candles (5/8) yang umumnya diikuti satu kali koreksi sebelum melanjutkan penguatannya. Selain itu, indikator Stochastic RSI juga telah memasuki overbought area (5/8).

Saham-saham yang berkaitan dengan pemulihan ekonomi, terutama bank diperkirakan kembali menjadi mover IHSG di akhir pekan ini (6/8). Pelaku pasar dapat cermati AGRO, BBNI dan BMRI yang belum memasuki overbought area.

Dari pertimbangan fundamental, pengutaan tersebut merupakan bentuk respon positif pelaku pasar dari realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia di Q2-2021 yang melampaui perkiraan. Sebagai informasi, ekonomi Indonesia tumbuh 7.07% yoy di Q2-2021, setelah sebelumnya sempat dikhawatirkan tumbuh di bawah 7% yoy, seiring dengan peningkatan kasus baru COVID-19 di Indonesia pada akhir Juni 2021.

Baca Juga :   Pemprov Sulsel Serahkan Santunan Kematian Korban Longsor di Jeneponto dan Maros

Saham lain yang dapat diperhatikan, diantaranya SIDO, AGII, JPFA dan ACST (6/8).