BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR — Dalam list data Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (Arebi) Makassar, setidaknya sudah ada sekitar 29 agen properti yang terdaftar dan beroperasi di Makassar. Tak pelak, persaingan antaragen properti pun semakin ketat. Namun, hal itu tak menyurutkan pengusaha lain membentuk usaha serupa di kota Daeng. Salah satunya yang baru hadir adalah Home Lend.
Home Lend, perusahaan yang tidak semata bergerak sebagai agen properti, tetapi juga sebagai Loan Consultant dan KPR, melaksanakan Pre Openingnya, Rabu (11/7) lalu. Pre Opening perusahaan yang berkantor di Jalan Veteran Utara 388 Makassar, dihadiri komisaris, direksi dan leader serta tim lain.
Pada kesempatan itu, Komisaris Home Lend, Hadi Ismanto menyebutkan, Home Lend hadir untuk membantu masyarakat menemukan properti idaman, membantu mempermudah masyarakat dalam menjual atau menyewakan properti yang dimiliki dan yang terpenting adalah membantu masyarakat agar tidak mengalami hal-hal yang tidak diinginkan saat melaksanakan transaksi jual beli atau sewa properti. “Misalnya penipuan saat melakukan proses jual beli properti dan lain sebagainya. Karena, Home Lend juga membantu masyarakat memberikan konsultasi dalam menentukan KPR atau bank mana yang tepat untuk mereka sesuai porsinya. Pada intinya, ketika masyarakat bisa mendapatkan properti yang diinginkan, mendapatkan KPR sesuai dengan porsinya hingga KPR itu lunas, itulah kebanggaan dan tujuan Home Lend hadir,” ujar Hadi.
Meski sebagai agen properti baru, Hadi optimis Home Lend dapat berkembang baik dan bisa bersaing dengan agen-agen property lain yang sudah terlebih dahulu beroperasi di Makassar. Selain melibatkan tim yang sudah berpengalaman, khususnya di bidang properti dengan jaringan yang cukup bagus di lingkungan perbankan, juga karena sudah memiliki pasar primer yang notabena pengembang properti miliknya. “Kami juga sudah menjalin kerjasama dengan beberapa bank,” tambahnya.
Seorang leader yang ikut bergabung di Home Lend, Aris mengaku, setelah pre opening, pihaknya akan langsung tancap gas. Paling tidak merekrut marketing-marketing baru yang nantinya dilibatkan dalam pengembangan perusahaan. “Seminggu pertama perekrutan, minggu kedua dan ketiga mulai bergerak, sehingga target saya dalam sebulan minimal sudah ada closing,” ujar Aris. /Eka Budiana