BISNISSULAWESI.COM, PANGKEP – PT PLN (Persero) terus menunjukkan komitmennya dalam memberikan akses listrik ke seluruh wilayah Indonesia, termasuk ke wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T).
Hal ini dibuktikan dengan pemasangan 118 unit mikro pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan energy storage yang dikenal dengan nama Sorong Ultimate for Electrifying – Surya untuk Negeri (SuperSUN), untuk melayani 118 pelanggan di Pulau Polewali, Pulau Saugi, dan Pulau Sapuli, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep). Dengan adanya inovasi dari PLN di ketiga pulau tersebut, masyarakat kini dapat menikmati listrik selama 24 jam penuh tanpa perlu menggunakan genset lagi.
Gubernur Sulawesi Selatan yang diwakili Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Eka Prasetya, dalam sambutannya, mengapresiasi upaya PLN dalam melistriki kepulauan dengan memanfaatkan Energi Baru Terbarukan (EBT).
“Dalam momentum kemerdekaan ini, kita bersinergi untuk menghadirkan pemerataan akses listrik di pelosok. Inovasi PLN dengan SuperSUN ini adalah bukti nyata bahwa pemerintah hadir dan terus bekerja serta berinovasi untuk pemerataan akses listrik di pelosok yang menggunakan energi bersih dan ramah lingkungan,” ujar Andi Eka.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Pangkep, Muhammad Yusran Lalogau, menyampaikan bahwa hadirnya SuperSUN sangat bermanfaat bagi masyarakat, dan diharapkan dapat meningkatkan perekonomian.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada PLN yang telah menghadirkan SuperSUN di ketiga pulau ini. Saya berharap masyarakat dapat menjaga keberlangsungannya,” kata Yusran.
Hadirnya listrik memberikan manfaat yang besar kepada warga, seperti yang diungkapkan oleh Basir Daeng Liong, salah satu warga di Pulau Polewali. Setelah rumahnya teraliri listrik, kini ia dan masyarakat dapat beraktivitas lebih leluasa dan memproduksi es batu untuk menyimpan ikan.
Sebelumnya, masyarakat yang sebagian besar bekerja sebagai nelayan harus menempuh perjalanan ke daratan Pangkep sejauh 12,4 km melalui laut selama satu jam hanya untuk membeli es batu sebelum melaut mencari ikan.
“Kami sangat berterima kasih atas kehadiran listrik dari PLN. Dulu, untuk mendapatkan listrik, kami harus mengeluarkan biaya Rp 210 ribu per bulan untuk menyalakan genset, itu pun hanya dari pukul 18.00-22.00 saja. Saat ini, dengan listrik menyala 24 jam penuh, kami cukup mengeluarkan biaya sekitar Rp 50 ribu per bulan,” ujar Basir Daeng Liong.
Ia juga menjelaskan bahwa selain untuk freezer, masyarakat juga memanfaatkan listrik untuk berbagai aktivitas rumah tangga seperti menggunakan pompa air, kulkas, dan agar anak-anak bisa belajar di malam hari.
General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), Budiono, menyatakan bahwa SuperSUN merupakan bukti keseriusan PLN dalam mewujudkan listrik berkeadilan bagi seluruh masyarakat.
“Listrik sangat penting dan vital dalam kehidupan sehari-hari. Masyarakat yang mayoritas adalah nelayan kini bisa menggunakan kulkas sebagai cold storage. Ikan menjadi lebih awet, penjualan meningkat, dan secara otomatis perekonomian juga bisa menjadi lebih baik,” jelas Budiono.
Budiono menambahkan bahwa kehadiran listrik diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ia juga berpesan kepada masyarakat agar dapat merawat aset PLN yang telah dipasang agar bisa digunakan secara maksimal.
“Mohon bapak dan ibu sekalian untuk menjaga aset tersebut. Jika ada gangguan, kami siap membantu untuk penanganannya. Saya optimis listrik ini akan membawa perubahan positif dalam kehidupan sehari-hari, serta membuka peluang baru untuk mengembangkan ekonomi lokal,” kata Budiono.
Budiono juga mencatat bahwa hingga Juli 2024, Rasio Elektrifikasi di Sulawesi Selatan telah mencapai 99,99%. Selain itu, upaya ini juga merupakan wujud komitmen perseroan terhadap prinsip Environmental, Social and Governance (ESG) dalam menciptakan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.
Diketahui, SuperSUN ini merupakan pembangkit listrik tenaga surya individual yang dilengkapi dengan kWh meter prabayar dengan daya 900 VA. Pembangkit ini terdiri dari dua komponen utama, yakni PV Panel berkapasitas 440 Wp – 700 Wp dan baterai berkapasitas 2 kWh.
SuperSUN merupakan salah satu solusi ramah lingkungan untuk melistriki masyarakat di daerah terisolir. Diinisiasi oleh para pegawai PLN di Sorong, inovasi SuperSUN telah membuat General Manager PLN UID Sulselrabar, Budiono, dianugerahi penghargaan dari Presiden Joko Widodo atas peran aktifnya dalam bidang energi. Inovasi ini juga mendapatkan penghargaan tertinggi di sektor ESDM berupa Dharma Karya ESDM, karena dinilai memberikan manfaat besar pada sektor kelistrikan.