Gunakan Listrik PLN, Peternak di Gowa Hemat Puluhan Juta

245
Peternakan Ayam metode "close house" di Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan. POTO : ISTIMEWA

 

BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – PT PLN (Persero) kembali menunjukan komitmen mendorong ekonomi berkelanjutan pelaku usaha di sektor agrikultur melalui program Electrifying Agriculture (EA). Terbaru, berkat tingkat efisiensi yang baik, salah satu peternak ayam kandang tertutup di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Mustakim kembali melakukan pasang baru listrik PLN sehingga total daya terpasang sebesar 210,5 kilo VoltAmpere (kVA).

Pelanggan industri peternakan ayam yang telah menggunakan listrik PLN sejak 2022 mengungkapkan, keberhasilan mengelola peternakan ayam adalah menjaga suhu tubuh ayam.

“Menjaga suhu kandang menggunakan peralatan elektronik seperti kipas blower, penghangat ruangan dan lampu bertujuan meningkatkatkan performa produksi ayam telur maupun pertumbuhan ayam daging,” ujar Mustakim.

Ia mengaku menggunakan listrik PLN lebih efisien dibandingkan menggunakan genset.

Petugas PLN tengah mengecek kWh listrik pelanggan peternakan ayam di Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan. POTO : ISTIMEWA

“Jika harus menggunakan genset untuk mengoperasikan kipas blower, penghangat ruangan dan lampu kami membutuhkan rata-rata 3.600 liter solar atau setara Rp32 juta per bulan,” ungkapnya.

Tercatat dengan menggunakan listrik, Mustakim hanya perlu mengeluarkan biaya sekitar Rp7 juta per bulan untuk operasional peternakan kandang tertutupnya.

“Setelah menggunakan listrik, saya dapat mengoptimalkan produksi yang tadinya panen membutuhkan waktu 28 hari kini hanya butuh 22 hari sehingga dari sisi efektifitas waktu lebih singkat dan omzet kami pun otomatis meningkat,” imbuhnya.

General Manager PLN UID Sulselrabar, Moch. Andy Adchaminoerdin menjelaskan, melalui program EA PLN berkomitmen mendukung pelaku usaha di sektor agrikultur untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasional yang meningkatkan keuntungan. Program EA merupakan inovasi PLN dalam mengajak para pelaku di sektor agrikultur untuk beralih menggunakan alat-alat dan mesin produksi berbasis listrik sehingga lebih maju, efisien dan ramah lingkungan.

“Melalui program ini PLN juga berupaya menciptakan Creating Shared Value (CSV) bagi masyarakat dan lingkungan sekitar lewat berbagai inovasi teknologi kelistrikan. Electrifying Agriculture merupakan program yang digagas oleh PLN, kami optimis kualitas dan kuantitas produktivitas para petani dapat meningkat, maju dan modern,” ujar Andy.

Baca Juga :   LKP LPK Kopiduksi Gelar Workshop "Latte Art Master Class"

Andy mencatat, sampai akhir tahun 2023, jumlah pelanggan Program EA di Sulselrabar telah mencapai 3.340 dengan total daya tersambung sebesar 186.138 kVA.

“Program EA juga menjadi bagian dari langkah strategis perseroan dalam upaya mendukung pengentasan kemiskinan melalui sektor ketenagalistrikan,” kata Andy. (*)