GM GARUDA INDONESIA SEMARANG KOLEKSI HELM TENTARA

264
Branch Manager Garuda Indonesia Semarang, Bobby Ahmad Roesyandi, saat meperlihatkan koleksi Helm Tentara yang Ia koleksi yang terpajang di ruang kerjanya.

BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR —  Media trip Garuda indonesia ke Semarang menyempatkan berkunjung di kantor Garuda Indonesia Semarang yang terletak di jalan Ahmad Yani, kota Semarang, Jawa Tengah Rabu (30/5) siang.

Branch Manager Garuda Indonesia Semarang, Bobby Ahmad Roesyandi menyambut hangat awak media, dan mempersilahkan masuk ke ruangannya. Selain suasana ruangan nyaman, ada sesuatu yang menarik perhatian dari para wartawan.

Koleksi helm tentara angkatan darat dan udara, terpajang rapi di lemari kaca di ruangannya. Helm tentara itu sebagian besar dipakai para pejuang pada masa perebutan kemerdekaan Republik Indonesia di masa lampau.

Bobby mengakui gemar mengoleksi barang antik, khususnya helm terntara. Helm tentara pertama yg ia koleksi yakni milik almarhum pamannya, yang dipakai saat operasi Trikora (Tri Komando Rakyat), konflik 2 tahun yang dilancarkan Indonesia untuk menggabungkan wilayah Papua bagian barat, 19 Desember 1961 silam.
“Saya telah mengoleksi 16 helm tentara. Bukan hanya milik tentara Indonesia, tetapi juga dari luar negeri. Beberapa diantaranya saya dapat dari teman-teman tentara, diantaranya Amerika Serikat, Australia, Inggris dan Tiongkok,” ujarnya.

Bukan hal mudah untuk dapat mengoleksi helm tentara sebanyak itu. Tetapi semua bisa dicapai berkat jalinan pertemanan baik dalam maupun luar negeri, dan silaturahmi yang selalu terjaga. Kebanyakan helm tentara asal negara lain yang dikoleksi didapatkan dari teman-temannya yang sedang menjalankan tugas dinas keluar negeri.
“Helm-helm ini tidak bisa dinilai harganya, karena ini pemberian dan tidak dijual untuk umum juga,” jelas Bobby.

Dari sekian banyak helm yang dimiliki, menurut Bobby paling menyukai helm milik almarhum pamannya. Itu karena punya nilai serarah yang berkaitan dengan bergabungnya Papua Barat dalam negara kesatuan Republik Indonesia./Gede E Budiana

Baca Juga :   Extraordinary