BISNIS SULAWESI, MAKASSAR – Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Makassar menggelar Workshop Kota Sehat Tahun 2019 di Hotel Golden Tulip, Selasa (5/3/2019).
Kepala Bappeda, Hadijah Iriani mengatakan, melalui workshop ini diharapkan seluruh stakeholder dapat berkerjasama dalam mencapai tatanan menuju pengembangan kota sehat.
“Semua komponen yang terlibat langsung itu benar-benar harus memperhatikan hal-hal yang menjadi tujuan dari pada pengembangan kota sehat itu. Jadi adanya FGD ini semua tatanan, 7 tatanan itu baik dari kelurahan kecamatan dan seluruh SKPD harus terus lebih efektif lagi,” papar Iriani.
Salah satu tatanan yang menjadi fokus dari Pemkot Makassar sendiri ialah menekan ODF (Open Defecation Free) hingga berada pada titik 0 persen. Dimana ODF merupakan kondisi ketika setiap individu dalam komunitas tidak buang air besar sembarangan. Pasalnya, pembuangan tinja yang tidak memenuhi syarat sangat berpengaruh pada penyebaran penyakit berbasis lingkungan.
“ODF sekarang kan kita sudah targetkan terakhir di akhir Februari 2019. Ini ternyata camat dan lurah bekerja efektif sehingga waktu kemarin penilaian itu, provinsi (Sulsel) juga menyatakan bahwa luar biasa Makassar,” terangnya
Iriani mengaku, ODF Makassar saat ini telah jauh menurun hingga mendekati angka 0 persen. Hal itu pula yang membuat penilaian Makassar menjadi cukup baik pada penilaian kota sehat.
“Semua terminimalisir dan alhamdulillah memang semua sudah sangat minimal sekali. Jauh sekali berkurangnya hampir sudah 0%. Dan Alhamdulillah itu yang memberikan tambahan nilai kita. Jadi seluruhnya bukan cuma satu. Itu bagian dari pada penilaian kota sehat,” jelasnya.
Olehnya itu, Iriani berharap agar penilaian kali ini akan membawa kembali Kota Makassar memperoleh penghargaan Swasti Saba Wistara untuk kelima kalinya.
“Karena kita ingin mempersembahkan di akhir periode pertama bapak walikota Makassar kita mendapatkan swasti Saba wistara yang kelima,” pungkas Iriani.
Syamsi Nur fadhila