BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR — Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Hasamitra telah menemui pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menggarap teknologi e-banking pada tahun 2018, dengan memproyeksikan pertumbuhan dana kredit sebesar Rp 348 miliar guna memacu kinerja lembaga keuangan tersebut.
Proyeksi tersebut dipatok untuk meningkatkan kinerja Bank Pengkreditan Rakyat Hasamitra, di tahun 2018, Sesuai rapat kerja atau Rencana Bisnis Bank (RBB).
Sebagaimana diungkapkan Direktur Utama Hasamitra, I Nyoman Supartha, menargetkan tiga poin, yakni pertama, Dana Pihak Ketiga (DPK) diproyeksi tumbuh sebesar Rp273,27 miliar year on year (yoy).”Kedua, kredit yang disalurkan diproyeksi tumbuh Rp348 miliar atau 19,19 persen yoy. Dan ketiga, posisi aset akhir tahun 2018 diproyeksikan di angka
Rp2,40 triliun,” kata I Nyoman, belum lama ini, di Makassar.
Untuk mewujudkan target tersebut, manajemen Hasamitra merencanakan dan membuat empat strategi. “Pertama, rekening simpanan bertambah 2.412 nasabah, jumlah nasabah kredit tumbuh 1.407 debitur, meningkatkan layanan berbasis IT, seperti ATM Bersama, Mobile Banking, bisnis berbasis teknologi (Fintech), dan yang terakhir membuka satu kantor cabang di Kabupaten Pangkep,” jelasnya.
Selain itu, manajemen juga melakukan perubahan struktur organisasi dengan membetuk Kantor Pusat Operasional (KPO) dan Kantor Pusat Non Operasional (KPNO). “Tantangan tentu makin ketat, dan Hasamitra sudah mempersiapkan strategi baru atau beda,” tuturnya.
Selain itu, BPR Hasamitra juga akan menambah channel transaksinya melalui metode e-banking. E-banking BPR Hasamitra itu bakal diluncurkan tahun ini. E-banking tersebut merupakan komitmen Hasamitra untuk memenuhi preferensi nasabah yang terus meningkat. “Yang terpenting kita sampaikan bahwa e-banking ini adalah semata-mata untuk memenuhi preferensi nasabah yang semakin meningkat dan bahkan semuanya serba online,” katanya./Mohamad Rusman