BISNISSULAWESI.COM, JAKARTA – Pemulihan ekonomi global seiring turunnya kasus Covid 19, tren positif perkembangan vaksinasi, dan komitmen pemerintah Indonesia menekan laju penyebaran Covid 19, memberi harapan dan optimisme baru bagi para investor. Selain itu, berbagai inisiatif melalui kebijakan pemerintah, termasuk yang dilakukan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk menstimulus pertumbuhan ekonomi, turut mempercepat pemulihan ekonomi domestik.
Indonesia telah resmi keluar dari resesi. Pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2021 melejit hingga 7, 07% secara tahunan (year on year/yoy) atau kembali ke zona positif pertumbuhan ekonomi setelah beberapa triwulan terakhir berada dalam tekanan resesi akibat pandemi Covid 19.
“Perkembangan positif juga sangat dirasakan sektor pasar modal. Ada peningkatan signifikan pada market retail baik dalam jumlah investor baru maupun nilai transaksi yang ada di Bursa Efek Indonesia (BEI),” tegas Direktur Utama Indo Premier Sekuritas, Moleonoto The di Opening Session FestiFund 2021, Jumat (27/8/2021)
Opening Session FestiFund 2021 dihadiri Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Sandiaga Uno, Kepala Departemen Pengawasan Pasar Modal 1A OJK, Luthfy Zain Fuady dan Ketua Dewan Presidium Asosiasi Pelaku Reksa Dana dan Investasi Indonesia (APRDI), Prihatmo Hari Mulyanto.
Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jelasnya, jumlah investor reksa dana saat ini lebih dari 5 juta orang. Jumlah ini meningkat 63% dibandingkan akhir 2020 yang baru mencapai 3 juta orang. Ada pun jumlah reksa dana di Indonesia hingga awal Agustus 2021, mencapai lebih dari 2.200 produk dengan nilai aktiva bersih seluruh reksa dana mencapai Rp 550 triliun, dengan total 98 Manager Investasi dan 71 APERD. Dengan kata lain, antusiasme masyarakat dalam menata pengelolaan keuangan yang lebih baik dan minat berinvestasi di pasar modal semakin meningkat.
“Kami optimis, ke depan investasi di pasar modal, khususnya reksa dana, semakin berkembang dan menjadi pilihan masyarakat. Mengusung optimisme tersebut, PT Indo Premier Sekuritas melalui IPOTFund sebagai pelaku pasar merasa bertanggung jawab dalam upaya meningkatkan literasi masyarakat Indonesia terkait pasar modal. Komitmen ini kami wujudkan melalui FestiFund 2021,” tegasnya.
FestiFund merupakan kegiatan edukasi pasar modal tahunan berkonsep online festival. Bertujuan mengenalkan produk reksa dana sebagai alternatif investasi bagi new investor yang mencari produk investasi mudah, aman, efisien, dan cocok untuk semua profil risiko dan tujuan investasi.
Rangkaian FestiFund 2021 yang disemarakkan para pakar dan pelaku reksa dana ternama, seperti Prita Ghozie, dr. Tirta Mandira Hudhi, Felicia Tjiasaka, Ligwina Hananto, Analisa Widyaningrum, Ken Handersen hingga Kristo Immanuel, disusun secara komprehensif mulai dari perencanaan keuangan, pengenalan investasi yang disarankan bagi pemula hingga strategi investasi yang sesuai dengan preferensi masing-masing investor. Sebelumnya, rangkaian Road To FestiFund 2021 telah dimeriahkan dengan edukasi reksa dana, kompetisi pembuatan konten reksa dana hingga bagi-bagi burger ke seluruh Indonesia.
“Kami berharap acara tahunan FestiFund yang sudah memasuki tahun kedua ini semakin meningkatkan literasi dan inklusi masyarakat melalui produk investasi reksa dana yang dapat dijadikan alternatif investasi maupun diversifikasi portofolio. Semoga FestiFund 2021 dapat bermanfaat bagi peserta maupun para partisipan terkait, hingga pada akhirnya #SemuaBisaInvestasi,” harapnya.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Sandiaga Uno dalam Keynote Speech-nya dengan tema “Rebalancing The Economy” mengakui, ekonomi Indonesia memang rebound dengan kuat di kuartal II 2021. Namun, karena ada varian Delta ini perlu direbalance. Caranya seperti yang dikatakan presiden yakni hidup berdampingan dengan virus Korona.
“Virus kita sikapi dengan protokol kesehatan dan kita harus fokus pada kebijakan agar ekonomi bisa tumbuh dan bisa membuka peluang kerja agar instrumen keuangan tumbuh sehat,“ tegasnya.
“Kuncinya kolaborasi, tidak bisa berjalan sendiri-sendiri. Indonesia ini adalah market yang besar. Mari kita berinvestasi, jangan berspekulasi. Cari investasi reksa dana dengan track record bagus,“ katanya.
Sementara itu, Kepala Departemen Pengawasan Pasar Modal 1A OJK, Luthfy Zain Fuady menegaskan pentingnya peningkatan literasi dan pasar modal yang inklusif, khusus reksa dana yang terjangkau untuk semua kalangan.
Ketua Dewan Presidium Asosiasi Pelaku Reksa Dana dan Investasi Indonesia (APRDI), Prihatmo Hari Mulyanto menekankan pentingnya pelaku reksa dana menjaga kepercayaan investor dengan mengelola reksa dananya dengan baik.
***