FERBI 2024 di Makassar, BI Sulsel Gelar Lomba Mewarnai Libatkan 100 Anak SD

114
Deputi Kepala Perwakilan BI Sulsel, Ricky Satria menyerahkan kenang-kenangan kepada beberapa tamu VIP yang hadir usai memberi sambutan pada FERBI 2024 Sulsel di Benteng Rotterdam Makassar, Minggu (18/08/2024). POTO : BALI PUTRA

 

BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Festival Rupiah Berdaulat Indonesia (FERBI) 2024 yang merupakan program Bank Indonesia (BI) digelar serentak di beberapa provinsi di Indonesia, Minggu (18/08/2024). Di Kota Makassar sendiri, FERBI 2024 dilaksanakan di Benteng Rotterdam dengan berbagai acara, salah satunya lomba menggambar dan mewarnai melibatkan 100 anak Sekolah Dasar (SD)  kelas 4-6 se-Kota Makassar.

Selain lomba menggambar dan mewarnai bertema “Rupiah Pemersatu Indonesia”, Kantor Perwakilan BI Sulsel juga mengisinya dengan Bazzar Murah Merdeka Belanja Menggunakan Logam, penukaran uang koin, Art Area yang melibatkan maestro lukis dengan media tanah liat dan kegiatan lain. Termasuk talkshow untuk mengedukasi para orang tua dengan menghadirkan narasumber, Risky Mutia Pulubuhu yang membawakan materi tentang “Masa Depan Anak Tergantung Strategi Pengaturan Keuangan Orang Tua”.

Deputi Kepala Perwakilan BI Sulsel, Ricky Satria menyebutkan, kegiatan ini diselenggarkan untuk meningkatkan rasa cinta, bangga dan paham rupiah bagi masyarakat, terutama kalangan pelajar. Benteng Rotterdam dipilih sebagai lokasi acara, karena menurut Ricky ini ada kaitannya dengan sejarah Bank Indonesia.

Seorang peserta lomba menggambar dan mewarnai tingkat SD se-Makassar bertema “Rupiah Pemersatu Indonesia” pada rangkaian FERBI 2024 Sulsel, Minggu (18/08/2024). POTO : BALI PUTRA

“Ada banyak hal dapat dicapai dari kegiatan ini, utamanya kegiatan lomba menggambar dan mewarnai. Selain kreatifitas, juga untuk melatih motorik halus anak, melatih keterampilan komunikasi, meningkatkan konsentrasi dan ketekunan yang tentunya sangat membantu anak-anak ke depan,” ujarnya.

Selain itu, juga membantu kemampuan kognitif, membantu anak mengatasi stres dan meningkatkan kepercayaan diri. “Itu beberapa hal yang kami lihat dalam proses lomba menggambar dan mewarnai,” tambahnya.

Untuk lomba menggambar dan mewarnai sendiri, melibatkan tiga juri yakni professional design dan illustrator, Irfan Arifin, seniman yang juga pendiri kanva art studi Anggaini Herman dan Kepala Tim Pengelola Uang Rupiah, Ayub Permata Hati.

Baca Juga :   Sikola Mangkasara Beri Paket Beras ke Warga Terdampak Corona

Terkait booth penukaran uang logam yang juga hadir dalam FERBI 2024, dikarenakan uang logam nilai Rp500 yang keluar 1991 dan 1997, juga uang logam nilai Rp1.000 tahun 1993, sudah dinyatakan tidak berlaku lagi. “Namun, kami (BI, red) masih bisa menerima penukaran uang yang sudah dinyatakan tidak berlaku itu, hingga 10 tahun ke depan,” sebutnya.

Selain masyarakat umum, guru dan orang tua peserta lomba menggambar dan mewarnai, hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Sulsel, Moh. Aris, Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulsel, Andi Munawir, perwakilan Museum dan Taman Budaya serta Kepala Tim Pengelola Uang Rupiah.

Moh. Aris mengatakan, kegiatan yang dilakukan BI Sulsel sangat bermanfaat bagi anak-anak mengembangkan kreatifitas dalam hal seni. Mereka bisa berkreasi sendiri tanpa intervensi, bebas memilih warna apa saja yang mau mereka tuangkan dalam gambar tanpa harus mengikuti keinginan orang lain. Juga melatih kesabaran anak, meningkatkan kemampuan mengelola waktu dan mengembangkan pola piker anak untuk berinovasi.

“Yang pasti, kegiatan ini juga menumbuhkan rasa percaya diri bagi anak. Mereka meyakini apa yang mereka kerjakan dan menikmati apapun hasilnya,” ujar Moh. Aris seraya berharap BI menggelar acara seperti ini secara rutin setiap tahun sekaligus untuk ajang silaturahmi.

Hal sama disampaikan Sekdisbudpar Sulsel, Andi Munawir. Menurutnya, BI harus selalu mensupport kegiatan edukatif bidang ekonomi dan keuangan, yang bukan hanya bagi masyarakat juga bagi UMKM. Karena bagaimanapun, seluruh masyarakat harus cinta, bangga dan paham rupiah sebagai cerminan keragaman Indonesia dan simbol persatuan bangsa. Apalagi belakangan kata Munawir, Pinjol bertumbuh dan Sulsel menempati peringkat 10 di Indonesia

Terkait transaksi non tunai, Disbudpar Sulsel disebut sebagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terbanyak pemakaian QRIS, termasuk di Benteng Rotterdam.

Baca Juga :   Pemprov Tuntaskan Tangani Jalan Rusak di Antang, Makin Lebar, Kemacetan Terurai

“Intinya, saya melihat kegiatan ini adalah sebuah pembelajaran dan pembentukan karakter sejak dini untuk cinta bangga bangsa Indonesia dan rupiah,” tegasnya.

Bali Putra