BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Sulawesi Selatan (Sulsel) dikenal dengan kekayaan alamnya yang melimpah, mulai hasil pertanian dan holtikultura, perkebunan, perikanan, hingga komoditi pertambangan. Sumber daya alam tersebut memiliki potensi besar dikembangkan sebagai produk ekspor yang tidak hanya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan perekonomian daerah, secara paralel juga berkontribusi pada perekonomian nasional.
Bea Cukai Makassar hadir mendukung pengembangan ekonomi Sulsel melalui program unggulannya, Export Assistance. Program yang hadir dengan menginisiasi berbagai kegiatan positif, bersinergi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak. Baik instansi pemerintah maupun swasta untuk mendorong pengembangan produk lokal melalui hilirisasi dan diversifikasi guna peningkatan ekspor.
Dengan demikian, tidak bergantung hanya pada satu jenis komoditas, mengingat Sulsel memiliki dua pintu gerbang internasional yakni Bandara Internasional Sultan Hasanuddin dan Pelabuhan Internasional Soekarto Hatta yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan proses bisnis ekspor dan impor.
“Hal ini tentu saja dapat memperluas basis ekonomi dan meningkatkan stabilitas pendapatan daerah,” ungkap Kepala Kantor Bea Cukai Makassar, Ade Irawan.
Dengan dukungan kolaborasi berbagai pihak, Export Assistance Bea Cukai Makassar berperan sebagai wadah untuk konsultasi, sharing strategi dan menemukan berbagai alternatif solusi atas kendala yang dihadapi tentang proses ekspor, perkembangan regulasi yang berlaku dan strategi pemasaran di pasar global, serta sarana memotivasi pelaku usaha untuk berinovasi dalam produk yang dihasilkan agar lebih berkualitas, kompetitif dan memiliki daya saing di Pasar Internasional.
“Selain itu, dalam setiap kegiatan yang diselenggarakan dapat dimanfaatkan sebagai sarana membangun jaringan baru dengan pelaku bisnis dalam ekosistem rantai pasok eksportir dan pemangku kepentingan lain,” sebutnya.
Program Export Assistance yang dijalankan oleh Cukai Makassar juga menjangkau daerah-daerah yang memiliki potensi komoditas ekspor yang sangat besar dan memerlukan perhatian lebih untuki dapat berkembang dan bersaing di pasar global. Jangkauan dilakukan melalui kunjungan komunitas, kesempatan keikutsertaan bazar, pelatihan pengolahan produk melalui kolaborasi bersama ahli yang kompeten dan lain nyanya.
Sebagai wujud dukungan terhadap program pemerintah untuk memberdayakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta meningkatkan kapasitas dan kompetensi eksportir baru di Indonesia, Export Assistance Bea Cukai Makassar menyelenggarakan kegiatan untuk mendukung pelaku usaha yang ingin memperluas jangkauan pasar internasional serta meningkatkan kontribusi ekspor terhadap perekonomian nasional.
“Melalui pelatihan dan pendampingan yang efektif, para eksportir baru dapat tumbuh dan berkembang bersama, sehingga memperkuat ekosistem ekspor Indonesia secara keseluruhan,” tambahnya.
Dengan adanya peningkatan volume ekspor, devisa yang masuk ke Sulawesi Selatan otomatis meningkat. Ini berkontribusi pada stabilitas ekonomi lokal maupun nasional, serta menyediakan sumber pendapatan dan lapangan pekerjaan yang lebih luas bagi eksportir dan pelaku usaha di sektor perdagangan.
Secara paralel, hal ini dapat meningkatkan daya tahan ekonomi daerah terhadap fluktuasi ekonomi global.
Melalui program Export Assistance, Bea Cukai Makassar telah berhasil melakukan bimbingan dan pendampingan kepada UMKM binaan hingga berhasil Go Export. UMKM yang telah berhasil diberikan asistensi hingga Go Export telah meningkat dari tahun ke tahun, khususnya 3 tahun terakhir.
Di mana, pada 2022 sebanyak 11 UMKM (devisa ekspor USD 2.139.647), 2023 sebanyak 22 UMKM (Devisa Ekspor USD 9.653.424,39), sedangkan hingga September 2024 telah terdapat 22 UMKM binaan (terdiri dari eksportir baru dan eksportir yang kurang aktif ditahun sebelumnya) yang berhasil menembus pasar ekspor keberbagai negara dengan berbagai macam produk olahan perikanan, pertanian, perkebunan dan industri kerajinan dengan devisa ekspor yang telah dihasilkan adalah USD2.924.705,43 (diluar eksportasi produk UMKM yang melalui barang bawaan penumpang dan barang kiriman) dari total devisa ekspor USD1.227.918.327,65.
Negara tujuan ekspor UMKM pada 2024 adalah Cina, Arab, Amerika, Eropa dan Jepang, dengan produk kopi, kakao, rempah-rempah, handycraft dan lainnya.
“Dengan berbagai upaya yang dilakukan tim Export Assistance Bea Cukai Makassar dalam mendukung kegiatan ekspor, kontribusi terhadap perekonomian Sulsel menjadi signifikan. Fasilitasi dalam proses ekspor, dukungan terhadap UMKM serta optimalisasi peran digitalisasi layanan telah membuat pelayanan di Bea Cukai Makassar makin mudah dan cepat,” katanya.
Pelatihan yang diselenggarakan mendorong produk-produk unggulan dari Sulawesi Selatan mampu bersaing di pasar global, meningkatkan devisa, dan menciptakan lapangan kerja, serta mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Sulsel.
Editor : Bali Putra